Tinggal di Madinah, Jamaah Haji Gelombang II ke Masjid Nabawi Bisa Jalan Kaki
MAKKAH - Jamaah haji Indonesia gelombang II bisa berjalan kaki ke Masjid Nabawi saat berada di Madinah. Sebab, jarak hotel di Madinah dengan Masjid Nabawi paling jauh 500 meter. Jamaah haji akan menempati hotel di wilayah Markaziyah.
"Hotel jamaah semua di wilayah Markaziyah, paling jauh 500 meter, artinya dari hotel ke Masjid Nabawi bisa jalan kaki," kata Kepala Daerah Kerja Madinah Amin Handoyo kepada Media Center Haji (MCH) di Madinah.
Penginapan jamaah haji gelombang II ini sama seperti jamaah haji gelombang I. Di Madinah, ada 29 hotel full musim yang artinya seluruh hotel diisi oleh jamaah Indonesia dan 16 hotel blocking time yang disewa yang dapat diisi oleh jamaah selain dari Indonesia.
Hotel yang disewa terpusat pada tiga wilayah, yaitu: Markaziyah Syimaliah, Markaziyah Gharbiah, dan Markaziyah Janubiah.
Jamaah haji Indonesia gelombang II mulai diberangkatkan dari Makkah ke Madinah pada 21 Juli 2022. Jamaah haji akan berada di Madinah selama 8-9 hari.
Mereka akan menjalani ibadah Arbain (sholat berjamaah 40 waktu di Masjid Nabawi) sebelum pulang ke Tanah Air.
Sebelumnya, Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Arsad Hidayat menjelaskan, bahwa panitia daerah kerja (Daker) Madinah sudah siap menyambut kedatangan jamaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang kedua. Mereka sudah menempati pos dan sektornya masing-masing.
"Ada tiga sektor yang kita siapkan. Hotel-hotel sudah terjadwal seluruhnya. Kemudian, komunikasi dengan maktab/markaz dan transportasi juga sudah dilakukan agar di hari H nanti tidak ada kendala, ujar Arsad di Jeddah, Senin (18/7/2002).
Terkait akomodasi jamaah, Arsad menjelaskan bahwa ada perbedaan antara di Makkah dan Madinah. Jika di Makkah, panitia cukup longgar dalam menentukan besaran ukuran, hal tersebut tidak berlaku di Madinah.
Di Madinah, lanjut Arsad, pihak Baladiyah atau Pemerintah Kota telah menentukan kapasitas tempat tinggal jamaah. Hal itu dituangkan dalam surat tasrih.
Jika dalam tasrih disebutkan per kamar harus diisi tiga jamaah, maka tidak boleh lebih. Jika ternyata diisi hanya dua jamaah, tetap harus bayar dengan harga tiga jamaah.
Madinah harus sesuai dengan ketentuan yang ditentukan pihak Baladiyah. Sehingga jika terkesan agak sempit, sebenarnya itu sudah sesuai ketentuan hotel yang resmi diterbitkan pihak pemerintah Arab Saudi, kata Arsad.
Tak hanya shalat Arbain, jamaah haji Indonesia gelombang II juga bisa masuk ke Raudhah. Aturannya pun tetap sama melalui sistem e-hajj yang nantinya akan mendapatkan tasrih.
"Raudhah tetap aturannya masih memasukkan ke dalam sistem. Nanti kita akan koordinir oleh petugas PPIH yang ada di daker Madinah," kata Arsad.





