Mengapa Banyak Beauty Brand Luncurkan Produk untuk Skin Barrier? Ini Pendapat Dermotolog
Jika diamati, kini makin banyak beauty brand meluncurkan beragam macam produk dengan klaim mampu memperkuat maupun melindungi skin barrier . Mulai dari sabun cuci muka, serum, hingga pelembap mengandalkan beberapa kandungan yang bagus untuk skin barrier, salah satunya seperti ceramide. Lantas, mengapa baru sekarang mulai banyak muncul produk untuk skin barrier? Apakah produk skin barrier ini hanya sekadar tren atau memang benar-benar layak dipakai? Berikut pendapat dermatolog!
Apa itu sebenarnya skin barrier?
Sebelum membahas lebih jauh, mungkin sebagian dari kamu masih asing dengan istilah skin barrier. Melansir Healthline , skin barrier merupakan lapisan terluar kulit yang berfungsi sebagai perisai pelindung.
Dalam sebuah kesempatan wawancara, dr. Irene Dorthy Santoso, SpDV juga menjelaskan bahwa kulit merupakan bagian terluar dari tubuh sesesorang. Salah satu fungsinya sendiri yakni sebagai sawar atau barrier tubuh.Lantas, bagian kulit manakah yang disebut sebagai skin barrier atau sawar kulit?
"Bagian kulit terluar yang dikenal dengan istilah epidermis, spesifiknyanya adalah lapisan tanduk. Peran lapisan tanduk ini sendiri sangat penting sebagai pelindung, agar hidrasi kulit terjaga dengan baik, melindungi dari sinar UV, serta proteksi terhadap mikroorganisme," ujar dr. Irene.
dr. Irene Dorthy Santoso, SpDV (kanan), dr. Eva Lubis, SpDV (kiri)
Begitu juga disampaikan olehdr. Eva Lubis, SpDV, yang menjelaskan bahwa skin barrier merupakan lapisan yang terletak pada stratum korneum (lapisan terluar pada kulit). Tak hanya itu, skin barrier juga dilapisi dengan lemak berupa ceramide sebesar 50% dan zat lainnya yang berfungsi melindungi kulit dari berbagai gangguan eksternal, sekaligus mampu mempertahankan kadar air di kulit. Jadi, kegunaan lapisan ini sangat penting sebagai proteksi kulit.
Alasan makin banyak beauty brand luncurkan produk untuk skin barrier
Sumber: Instagram
Sebagai beauty enthusiast , kamu pasti menyadari bahwa kini makin banyak beauty brand yang meluncurkan produk untuk memperkuat atau melindungi skin barrier. Saat ditanya perihal maraknya produk ini, dr. Eva menyampaikan bahwa hal ini berkaitan dengan tren penggunaan skin care yang semakin marak.
Berawal dari para beauty influencer di media sosial, munculnya produk-produk baru yang secara jelas memaparkan bahan aktifnya, hingga literasi masyarakat yang meningkat, terkait dengan bahan aktif dalam produk perawatan kulit. Banyak orang pun kemudian merasa penasaran dan mencoba beragam produk skin care tersebut. Bahkan, tak sedikit yang mencampurkan produk berkandungan satu dengan yang lain untuk melihat efeknya, atau kerap disebut sebagai layering .
Tentu tak menutup kemungkinan, semakin banyaknya kulit terpapar beragam kandungan aktif tersebut, maka kulit pun makin mudah teriritasi akibat skin barrier yang rusak. Oleh karena itu, tren skin care kali ini tak lain adalah kembali ke dasar rutinitas perawatan kulit, dengan kandungan-kandungan yang esensial saja.
"Makanya itu, tren yang muncul belakangan adalah memperbaiki, dalam tanda kutip, kesalahan yang terjadi karena produk hype yang digunakan secara berlebihan atau penggunaan skin care yang stepnya terlalu banyak," jelas dr. Eva.
--------------------------------------- SPLIT PAGE ---------------------------------------
Sementara itu, dr. Irene juga menambahkan bahwa sebenarnya produk perawatan kulit dan tubuh untuk skin barrier ini sudah ada sejak lama. Meski begitu, animo masyarakat terhadap produk tersebut masih kurang.
Berbeda dengan akhir-akhir ini, di mana informasi berkembang dengan lebih pesat. Masyarakat dengan usia dewasa muda pun makin banyak yang tertarik dengan skin care. Mereka semakin ingin tahu bahan atau kandungan apa saja yang terbaik untuk kulit. Dengan begitu, produsen berlomba-lomba meluncurkan kandungan produk mereka, salah satunya produk dengan klaim memperkuat skin barrier .
Perlu dicatat juga bahwa skin barrier ini besar kaitannya dengan masalah kulit lain, salah satunya jerawat. Bahkan, dr. Irene menyampaikan bahwa beberapa penelitian terakhir mendapatkan gangguan skin barrier pada kasus kulit berjerawat. Hal ini kemudian juga menjadi salah satu dasar untuk para produsen memproduksi skin care yang dapat memperbaiki skin barrier pada kasus kulit berjerawat.
Apakah tren produk untuk skin barrier ini layak diikuti?
Jika ditanya, apakah tren produk untuk skin barrier ini benar-benar layak diikuti? Jawabannya, ya! Siapa sih yang tak ingin memiliki kulit sehat dan cerah? Dr. Irene pun mengamini jawaban tersebut. Pasalnya, dengan skin barrier yang baik, maka kulit pun akan terlindungi. Dengan begitu, kulit pun akan terasa lebih lembut, kenyal, cerah, dan glowing .
"Impian dari semua orang terutama para wanita salah satunya memiliki kulit yang sehat dan cerah, sehingga segala sesuatu yang mampu membuat kulit kita sehat seperti penggunaan produk yang memperbaiki ataupun memperkuat skin barrier patut untuk diperjuangkan," tutur dr. Irene.
BenQ Indonesia Rilis Papan Tulis Interaktif Terbaru dengan Sertifikasi TKDN, Ini Bentuknya
Nah, meski begitu tak menutup kemungkinan jika nantinya terdapat produk untuk skin barrier yang mungkin kurang bisa bekerja di kulit tertentu. Jika menjumpai kasus tersebut, ada baiknya untuk kamu melakukan konsultasi ke dokter spesalis kulit dan kelamin, SpKK, atau SpDV. Seperti yang disampaikan dr. Eva, ada baiknya jika kamu melakukan pemeriksaan kulit lebih dulu. Apakah terdapat penyakit lain, hanya iritasi, atau benar terdapat barrier yang terganggu.
So, apa nih produk skin barrier favorit kamu?