Review Film: Decision to Leave, Tentang Romansa & Obsesi yang Dikemas dengan Visual Poetik

Review Film: Decision to Leave, Tentang Romansa & Obsesi yang Dikemas dengan Visual Poetik

Gaya Hidup | journal.sociolla.com | Senin, 18 Juli 2022 - 07:00
share

https://www.youtube.com/watch?v=9aMHyTqvIvU

Berhasil membawa pulang penghargaan Best Director pada Cannes Film Festival, akhirnya kita bisa menyaksikan Decision to Leave , karya terbaru dari sutradara Park Chan-wook di layar lebar. Tanpa menunggu lama, saya langsung bergegas menyaksikan film ini pada hari pertama penayangan, 15 Juli kemarin. Yup , setelah terpukau dengan film The Handmaiden, saya memang termasuk salah satu penggemar yang tak sabar melihat apa lagi "kegilaan" Park Chan-wook di film terbarunya. Dan berikut ulasan saya untuk film Decision to Leave .

Sinopsis Decision to Leave

review-film-decision-to-leave

Film berdurasi 2 jam 18 menit ini langsung dibuka dengan kasus tewasnya seorang pria bernama Ki Do-soo (Yoo Seung-mok), yang diduga jatuh dari gunung. Hae-jun (Park Hae-il) detektif yang bertanggung jawab di wilayah tersebut langsung melakukan penyelidikan, termasuk memeriksa alibi dari saksi dan orang terdekat. Tak banyak bukti yang bisa membantu, Hae-jun kemudian memeriksa Seo-rae (Tang Wei), istri dari Ki Do-soo.

Seo-rae sendiri ternyata seorang imigran Tiongkok yang tidak terlalu fasih berbahasa Korea. Berbekal kosakata seadanya, Seo-rae berusaha memberikan alibinya untuk membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah. Melihat gelagat yang mencurigakan, Hae-jun berusaha mengikuti keseharian Seo-rae yang juga berprofesi sebagai perawat lansia. Bagaikan ombak di lautan, pendirian Hae-jun sebagai detektif dengan mudahnya pecah berganti menjadi benih-benih asmara. Bukannya ikut memecahkan kasus ini, saya sebagai penonton seolah hanyut dengan kisah romansa mereka.

Kisah cinta yang tak perlu diperjuangkan

review-film-decision-to-leave

Saling jatuh cinta, saling menggoda, tetapi mereka sadar tak bisa bersama. Yup , Hae-joon diceritakan telah memiliki istri yang sudah bersamanya sejak belasan tahun lalu. Akting Tang Wei sebagai imgiran kelam yang kesulitan berbahasa Korea bertemu dengan Hae-jun yang LDR dengan istrinya dan depresif karena sulit tidur, membuat keduanya saling tarik ulur satu sama lain. Berbeda dengan film Park Chan-wook lainnya yang cenderung "panas", pada Decision to Leave kamu seolah diajak untuk fokus pada tatapan mata dan gerak-gerik keduanya.

Perasaan yang semakin meledak membuat keduanya semakin terobsesi. Seo-rae yang semakin tak ingin meninggalkan Hae-jun, dan Hae-jun yang mulai mengabaikan fakta-fakta tentang Seo-rae yang sebenarnya sudah ia sadari sejak awal.

Sinematografi yang estesik dan poetik

review-film-decision-to-leave

Entah berapa kali saya berdecak kagum dengan sinematografi film ini. Park Chan-wook berhasil membingkai kisah cinta terlarang dengan estetik. Saya sadar bahwa Decision to Leave adalah film yang slow-burn . Butuh perhatian dan konsentrasi penuh jika kamu ingin melihat puncak yang disiapkan Park Chan-wook di akhir film. Tapi, menurut saya justru ini yang membuat film ini begitu menarik. Cut to cut kamera dari adegan satu ke adegan lainnya sangat genius. Perpindahan scene yang terkesan lompat-lompat, membuatmu terpukau alih-alih bertanya alasannya. Tanpa perlu banyak dialog dan penjelasan, kamu akan disuguhkan visual yang memanjakan mata.

Pendapat saya

review-film-decision-to-leave

Melihat karya-karya sebelumnya, saya memang sudah menaruh ekspektasi tinggi pada film ini. Hasilnya, penantian saya terbayar lunas dan puas. Ini film pertama Tang Wei yang saya tonton, tapi dengan mudah saya langsung suka dengan aktingnya yang luwes dan sederhana, membuat saya percaya dengan apa yang ia ceritakan sepanjang film. Saya sadar, film ini bukanlah tipe film yang akan disukai banyak orang.

Jika ditanya film Park Chan-wook mana yang wajib ditonton, saya akan menjawab luangkan waktumu untuk Decision to Leave. Kesetiaanmu sepanjang film akan terbayarkan dengan hadiah klimaks yang menarik. Teka-teki yang berantakan, pelan-pelan akan terkumpul di 15 menit terakhir. Tak hanya misteri yang menegangkan, Park Chan-wook juga menyisipkan adegan komedi dari pemain pendukung, salah satunya Go Kyung-pyo.

Visual yang estetik, dialog yang poetik, dan properti yang unik, seolah turut memberikan clue rahasia. Mulai dari baju Seo-rae, wallpaper rumah Seo-rae, pemilihan backsound, dan lain-lain. Jadi, pastikan kamu memperhatikan setiap detilnya, ya! Last but not least , segera saksikan Decision to Leave di bioskop dan temukan teka-tekinya.

Sumber foto dan cover

Topik Menarik