Kunjungan ke Arab Saudi, Biden Klaim Salahkan Pangeran MBS Atas Pembunuhan Khashoggi

Kunjungan ke Arab Saudi, Biden Klaim Salahkan Pangeran MBS Atas Pembunuhan Khashoggi

Gaya Hidup | BuddyKu | Sabtu, 16 Juli 2022 - 10:40
share

RIYADH - Pada kunjungan pertamanya ke Arab Saudi , Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden terlihat melakukan tos tinju dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) sebelum pertemuan pribadi dengan Pangeran dan Raja Salman.

Biden mengatakan pada Jumat malam (15/7/2022) bahwa dia mengungkit pembunuhan Jamal Khashoggi selama pertemuan tertutup dengan Pangeran MBS dan mengatakan bahwa Pangeran-lah yang bersalag.

Saya mengangkat masalah ini di puncak pertemuan, memperjelas apa yang saya pikirkan saat itu dan apa yang saya pikirkan sekarang, terangnya.

Saya lugas dan lugas dalam membahasnya. Saya membuat pandangan saya jernih. Saya mengatakan dengan sangat lugas bagi seorang presiden Amerika untuk diam tentang masalah hak asasi manusia tidak konsisten dengan siapa kita dan siapa saya. Saya selalu membela nilai-nilai kami, lanjutnya.

Dia melaporkan bahwa Pangeran Mohammed, yang sering dikenal dengan inisialnya M.B.S., membantah bersalah.

Dia pada dasarnya mengatakan bahwa dia tidak bertanggung jawab secara pribadi untuk itu, ujarnya.

Tapi Saya menunjukkan bahwa dia-lah yang bersalah, ujarnya.

Meski Biden tidak mengatakan apa-apa tentang Khashoggi selama pertemuan publik dengan Pangeran MBS, namun dia mengatakan kepada wartawan setelah itu bahwa dia menganggap pembunuhan itu keterlaluan dan secara langsung berhadapan dengan Pangeran Mohammed, yang dinilai bertanggung jawab oleh CIA untuk pembunuhan yang dilakukan di Istanbul oleh tim operasi Saudi pada 2018.

Sementara itu, pejabat Saudi membantah pernyataannya. Adel al-Jubeir, Menteri luar negeri Saudi untuk urusan luar negeri, mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak mendengar Biden memberi tahu putra mahkota bahwa dia bertanggung jawab, sebaliknya menggambarkan pertukaran pendapata singkat dan kurang kontroversial yang berfokus pada hak asasi manusia (HAM) tanpa membahas pembunuhan Khashoggi.

Jubeir menyebut pembunuhan Khashoggi sebagai kesalahan besar, tetapi menambahkan bahwa kedua negara telah melangkah maju. "Orang-orang diadili," katanya, merujuk pada bawahan yang dihukum dalam kasus tersebut.

Kami memiliki individu yang membayar harganya, jelasnya.

Khashoggi adalah seorang kontributor Saudi untuk The Washington Post yang kritis terhadap pemerintahan sang Pangeran. Setelah pembunuhannya, Biden mengatakan dia akan menjadikan Arab Saudi sebagai paria, tetapi para pembantunya mengatakan bahwa peristiwa dunia membuatnya tidak punya banyak pilihan selain berurusan dengan kerajaan.

Ditanya tentang komentar itu pada Jumat (15/7/2022), Biden menegaskan dirinya tidak menyesali apapun yang dia katakana.

Tetapi keputusan Biden untuk bertemu dengan Pangeran MBS mmbuat para aktivis HAM dan keluarga Khashoggi marah. Hatice Cengiz, tunangannya, men-tweet apa yang dia katakan akan dipikirkan oleh Khashoggi. Apakah ini pertanggungjawaban yang Anda janjikan atas pembunuhan saya? Darah korban MBS berikutnya ada di tangan Anda, cuitnya.

Cuitan Fred Ryan, Penerbit dan CEO Washington Post, juga sama pedasnya. "Tinju tangan antara Presiden Biden dan Mohammed bin Salman lebih buruk daripada jabat tangan - itu memalukan," katanya dalam sebuah pernyataan.

Ini memproyeksikan tingkat keintiman dan kenyamanan yang memberikan MBS penebusan yang tidak beralasan yang telah dia cari dengan putus asa, lanjutnya.

Topik Menarik