Jerman Khawatir Pemotongan Pasokan Gas Rusia Bersifat Permanen

Jerman Khawatir Pemotongan Pasokan Gas Rusia Bersifat Permanen

Gaya Hidup | BuddyKu | Selasa, 12 Juli 2022 - 15:17
share

BERLIN, iNews.id - Pasokan gas alam Rusia ke Jerman melalui pipa Laut Baltik Nord Stream 1 telah dihentikan selama 10 hari untuk pekerjaan pemeliharaan tahunan. Pemeliharaan pipa normal setiap musim panas, ketika permintaan gas lebih rendah daripada di musim dingin.

Mengutip BBC , Pemerintah Jerman khawatir pasokan gas bisa dikurangi atau dipotong secara permanen. Diketahui, pada pertengahan Juni, perusahaan gas Rusia, Gazprom memotong aliran gas melalui Nord Stream 1 menjadi hanya 40 persen dari kapasitas pipa.

Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck memperingatkan bahwa negara-negara Uni Eropa harus bersiap jika pengiriman gas tidak dilanjutkan.

Habeck menuduh Kremlin menggunakan gas sebagai senjata sebagai tanggapan atas sanksi Uni Eropa atas perang di Ukraina. Habeck mengakui Jerman menjadi terlalu bergantung pada gas Rusia.

Kesalahan politik besar seperti yang bisa kita lihat hari ini, yang kita coba perbaiki secepat mungkin, ujar Habeck dikutip, Selasa (12/7/2022).

Dia menambahkan, dua terminal terapung untuk pengiriman gas alam cair (LNG) akan siap pada akhir tahun.

Tak hanya itu, penutupan pipa juga mempengaruhi Italia, di mana kelompok energi, Eni mengatakan akan menerima sekitar sepertiga lebih sedikit gas dari Gazprom pada hari Senin dibandingkan dengan volume rata-rata yang dipasok selama beberapa hari terakhir.

Kepala Badan Energi Internasional, Fatih Birol telah memperingatkan bahwa Rusia dapat menghentikan pasokan gas ke Eropa sepenuhnya dan Eropa perlu bersiap sekarang.

Sebelumnya, Rusia telah memotong pasokan gas ke Polandia, Bulgaria, Belanda, Denmark dan Finlandia karena penolakan mereka untuk mematuhi skema pembayaran baru.

Austria dan Republik Ceko mendapatkan gas dari Nord Stream 1, tetapi gas Rusia juga mengalir ke mereka melalui pipa Ukraina.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada bulan Februari, Jerman telah mengurangi ketergantungannya pada gas Rusia dari 55 persen menjadi 35 persen dan ingin berhenti menggunakan gas dari Rusia sama sekali.

Tahun lalu pemasok utama gas alam lainnya ke Jerman adalah Norwegia (31 persen) dan Belanda (13 persen). Jerman sekarang mendapatkan lebih banyak gas dari kedua negara itu karena mengurangi impor dari Rusia.

Pemerintah juga telah memberikan lampu hijau untuk terminal LNG pertama Jerman yang akan dibangun, di Wilhelmshaven.

Pipa Baltik bawah laut lainnya dari Rusia, Nord Stream 2, telah dibangun, tetapi rencana untuk memompa gas melaluinya sekarang tertunda karena perang.

Jika pasokan Rusia tiba-tiba terputus dalam semalam, ini bisa membuat Jerman mengalami resesi besar, karena seluruh industri bergantung pada gas dan sebagian besar rumah Jerman menggunakannya untuk pemanas.

Aanalis pasar energi terkemuka dari Eurasia Group, Henning Gloystein memperingatkan, jika Nord Stream 1 tidak kembali sama sekali, pihaknya berpikir bahwa pemerintah Jerman harus menaikkan tingkat kewaspadaan gasnya ke tingkat ketiga, yang merupakan tingkat maksimum.

Itu akan menghentikan pasar grosir gas dan pemerintah serta regulator masuk sebagai distributor gas alam. Jadi itu berarti penjatahan secara efektif musim dingin mendatang. Apa yang terjadi di Jerman, sayangnya, akan menyebar ke seluruh Eropa jika mendapat buruk, karena letak geografisnya di tengah-tengah Uni Eropa, ucapnya.

Topik Menarik