Menhan Rusia Lapor ke Putin: Seluruh Luhansk Sudah Dibebaskan, Tuan Presiden!

MOSKOW, iNews.id Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, pada Minggu (3/7/2022) ini melaporkan kepada Presiden Vladimir Putin bahwa pasukan Moskow dan sekutunya kini telah menguasai semua wilayah Luhansk, Ukraina. Hal itu ditandai dengan jatuhnya kota besar terakhir di wilayah itu, Lysychansk, ke tangan tentara Rusia.

Sampai berita ini ditulis, belum ada tanggapan langsung dari Ukraina atas klaim Rusia tersebut. Namun, jika laporan Shoigu terkonfirmasi, itu akan menandai tonggak penting bagi Moskow pada hari ke-130 operasi militer di negeri tentangganya.

Setelah dipaksa mundur dalam rencana awalnya untuk merebut ibu kota Ukraina, Kiev, Rusia berusaha untuk fokus mengusir pasukan Ukraina agar keluar dari Wilayah Luhansk dan Donetsk. Di dua wilayah itu, kelompok separatis yang didukung Moskow telah memerangi Kiev sejak intervensi militer pertama Rusia di Ukraina pada 2014.

Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan, Shoigu telah memberi tahu Putin mengenai pembebasan wilayah Luhansk berkat penaklukan Kota Lysychansk. Kota itu dulu pernah menjadi pusat penambangan batu bara utama di Ukraina.

Seperti yang dilaporkan Jenderal Angkatan Darat Sergei Shoigu (kepada Putin), setelah operasi militer yang sukses, Angkatan Bersenjata Rusia bersama dengan unit-unit dari milisi rakyat Republik Rakyat Luhansk, memperoleh kendali penuh atas Kota Lysychansk, ungkap Kemhan Rusia dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters , hari ini.

Sebelumnya, pada hari yang sama, Kemhan Rusia mengatakan bahwa tentara Moskow telah merebut desa-desa di sekitar Lysychansk, mengepung daerah itu, dan bertempur di dalam kota.

Kementerian itu menambahkan, pasukan Rusia juga menyerang infrastruktur militer di Kota Kharkiv, Ukraina Timur, serta pangkalan yang digunakan oleh para petempur asing di pinggiran Kota Mykolaiv di bagian selatan negara itu.

Pasukan Rusia juga merebut kota tetangga Lysychansk, Sievierodonetsk, pada bulan lalu. Kota itu berhasil dikuasai Moskow setelah melewati beberapa pertempuran terberat sejak Rusia mengirim pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari lalu.