Ilmuwan Rusia yang Dituduh Bersekongkol dengan China Meninggal 2 Hari usai Ditahan

Ilmuwan Rusia yang Dituduh Bersekongkol dengan China Meninggal 2 Hari usai Ditahan

Gaya Hidup | BuddyKu | Minggu, 3 Juli 2022 - 18:06
share

MOSKOW, iNews.id Dmitry Kolker, ilmuwan Rusia yang ditangkap di Siberia beberapa waktu lalu dikabarkan meninggal dunia. Dia sebelumnya ditahan aparat Rusia karena dicurigai berkhianat kepada negara, yakni bersekongkol dengan dinas rahasia China.

Kematian sang ilmuwan diungkapkan oleh pengacaranya, Alexander Fedulov. Menurut dia, kliennya itu ditangkap pekan lalu oleh polisi Rusia, kemudian dibawa ke Penjara Lefortovo, Moskow. Saat ditangkap, Kolker sedang mengidap kanker pankreas stadium empat.

Dia meninggal kemarin. Besok kami akan mengajukan keluhan atas penahanannya, kata Fedulov, Minggu (3/7/2022), seperti dikutip Reuters .

Keluarga Kolker pada pekan lalu mengatakan, ilmuwan itu dibawa petugas Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) dari sebuah rumah sakit di Kota Novosibirsk, Siberia. Padahal, saat itu Kolker tengah sakit keras. Bahkan, selama perawatan di RS, dia harus makan melalui selang (sonde).

Namun, aparat FSB seakan tidak memedulikan kondisi pasien. Mereka tetap membawa Kolker, dan kemudian menerbangkannya ke Moskow.

Kolker adalah seorang doktor fisika dan matematika. Keluarganya mengatakan, dia dituduh bekerja sama dengan dinas keamanan di China, tempat dia pernah memberikan kuliah ilmiah. Keluarga pun memprotes penangkapan sang ilmuwan. Mereka yakin Kolker tidak bersalah.

Menurut Reuters , ada sejumlah ilmuwan Rusia yang ditangkap dan didakwa dengan tuduhan pengkhianatan dalam beberapa tahun terakhir. Mereka diduga memberikan materi sensitif kepada pihak asing.

Di Rusia, pelaku pengkhianatan terhadap negara dapat dihukum hingga 20 tahun penjara.

Topik Menarik