Beli Pertalite dan Solar Pakai Aplikasi, PKS: Menambah Keribetan Rakyat untuk Mendapatkan Haknya

Beli Pertalite dan Solar Pakai Aplikasi, PKS: Menambah Keribetan Rakyat untuk Mendapatkan Haknya

Gaya Hidup | netralnews.com | Sabtu, 2 Juli 2022 - 23:16
share

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKS Rofik Hananto mengkritik sistem pembelian BBM jenis pertalite dan solar melalui aplikasi MyPertamina. Menurutnya, masyarakat kian dipersulit dengan kebijakan tersebut.

Sistem penggunaan aplikasi MyPertamina untuk pembelian pertalite dan solar menurut saya kurang tepat, justru menambah keribetan rakyat dalam memperoleh haknya, kata Rofik dalam keterangannya, Sabtu (2/7/2022).

Rofik menuturkan, latar belakang kebijakan ini adalah untuk mengatur distribusi pertalite agar tepat sasaran yaitu rakyat yg tidak mampu. Namun demikian kebijakan ini masih belum jelas tujuannya.

Yang pertama adalah siapa yang bisa mendaftar di sistem MyPertamina, apa kriterianya, bagaimana Pertamina tahu yang mendaftar ini adalah mereka yang berhak, apakah ada data DTKS yang menjadi pembandingnya? Kalau iya, kita semua tahu kalau data DTKS tidak akurat," ujarnya.

"Tanpa ada kriteria yang jelas, siapapun bisa mendaftar di MyPertamina, termasuk juga orang kaya yang tidak berhak, tegas Rofik.

Legislator asal Dapil Jawa Tengah VII itu menambahkan, era teknologi sekarang ini harusnya membuat semua serba simpel, tapi ini malah dibuat ribet.

Sementara itu pada hari pertama pendaftaran MyPertamina dibuka pada 1 Juli, laman https: //subsiditepat.mypertamina.id/ tidak dapat diakses.

Rofik juga menyinggung banyaknya kritik masyarakat di media sosial soal pembelian BBM dengan aplikasi. Mulaierrorpada aplikasi, kontroversi penggunaan ponsel sebagai sarana pembayaran di SPBU, pembayaran lewat aplikasi yang hanya tertaut pada Link Aja, hingga aplikasi tersebut yang mendapat review jelek di Playstore.

Bahkan gara-gara itu, MyPertamina menjadi salah satu topik paling trending di Twitter dengan 10,5 ribu tweet.

Seperti diberitakan, mulai 1 Juli 2022, PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Patra Niaga, akan melakukan uji coba pembelian pertalite dan solar bagi pengguna yang sudah terdaftar pada sistem berbasis aplikasi MyPertamina.

Direncanakan, uji coba awal akan dilakukan di 11 kota/kabupaten yang tersebar di lima provinsi. Baru setelahnya akan mulai diperluas ke daerah lainnya.

Lima provinsi dimaksud, yakni Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat, dan Yogyakarta.

Topik Menarik