Hikmah Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail, Jadi Perintah Kurban saat Idul Adha
JAKARTA, celebrities.id - Kurban dengan menyembelih hewan memiliki kisah awal yang mengharukan dan sarat akan hikmah di balik kisah tersebut.
Dalam tausiyahnya, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan awalan kalimat penjelas saat \'masih kecil\' dan saat Nabi Ismail membantu Nabi Ibrahim saat membangun Kakbah.
"Dalam lafal Quran, istilah dua orang nama di depan kata itu bermakna subjektif. Kalau satu orang di depan, satunya di belakang berarti yang belakang hanya membantu saja," ucap Ustadz Adi Hidayat, dikutip dari youtube channel Ceramah Pendek, Sabtu (2/7/2022).
"Makna ayat ini, Ismail mau membantu bapaknya yakni Ibrahim. Saat itu pembangunan Kakbah. Tapak pertama itu makam Ibrahim," ucap Ustadz yang kini menjajaki usia 37 tahun tersebut.
Akhirnya susunan bata dari Nabi Ismail itu menjadi Hijra Ismail. Bahkan, menjadi tempat paling istimewa untuk melaksanakan salat selayaknya di dalam Kakbah.
"Hijra Ismail itu adalah susunan dia sewaktu kecil menginginkan sendiri untuk bantu bapaknya. Itu area Ka\'bah yang kalau solat disana, sama halnya solat di dalam Ka\'bah," kata Ustadz Adi Hidayat.
"Saat tak lama, Ibrahim mimpi menyembelih anaknya. Akhirnya tukar pikiran. Mimpi Nabi itu wahyu, harus segera dilaksanakan," tutur ustadz kelahiran Pandeglang, Banten tersebut.
Dengan demikian, masuk ke dalam sisi kurban adalah dengan mengencangkan ikatan leher dan mempertajam pisau untuk menyembelih Nabi Ismail.
Akhirnya ada wahyu turun dari Allah SWT dengan diselamatkannya Nabi Ismail diubah menjadi seekor kambing untuk kurban.
"Ismail meminta ke ayahnya untuk mengencangkan ikatan leher dan juga tajamkan pisau. Supaya mengurangi rasa sakit. Dua itu jadi sunnah hingga saat ini," ucap Ustadz Adi Hidayat.
"Hingga akhirnya yang ketiga ini, jadi titik wahyu turun dalam surah Ar Rad ayat ke-37, diselamatkanlah Ismail atas izin Allah dan diubah dari korban menjadi kurban," kata Ustadz Adi Hidayat.










