Pengamat: Keberanian Jokowi ke Rusia dan Ukraina Bikin Kagum dan Terheran- heran

Pengamat: Keberanian Jokowi ke Rusia dan Ukraina Bikin Kagum dan Terheran- heran

Gaya Hidup | netralnews.com | Sabtu, 2 Juli 2022 - 21:21
share

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Pemerhati sosial politik Marianus Gaharpungmemuji langkah berani Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melakukan misi perdamaian dengan mengunjungi Ukraina dan Rusiadi tengah perang antara kedua negara tersebut.

"Presiden Jokowi selalu saja membuat gebrakan positif dan yang mengagumi tidak saja sebagian besar rakyat di Tanah Air tetapi juga mendapat pujian pemimpin- pemimpin dunia," kata Marinus kepada Netralnews, Jumat (1/7/2022).

"Karena prestasinya itu Presiden Jokowi mendapat penilai publik yang excelent mengalahkan ketenaran presiden Amerika Serikat, Rusia dan negara raksasa lainnya," sambungnya.

Marianus menambahkan, kenekatan Jokowi mengunjungi dua negara yang tengah berkonflik itu membuat banyak pihak terheran-heran.

"Presiden Jokowi kali ini membuat dunia terheran-heran. Dalam situasi ketegangan karena perang antara Rusia dan Ukraina tetapi Presiden asal Solo, Jawa Tengah itu nekad melakukan misi kemanusian dan perdamaian kepada kedua negara bertetangga ini," tandasnya.

Dengan kunjungan ke Ukraina dan Rusia membawa misi perdamaian, lanjut Marianus, Presiden Jokowi ingin menunjukkan bahwa peperangan adalah sesuatu yang menghancurkan dan tak ada kemenangan sejati.

"Hidup damai dan berdampingan adalah hakekat manusia hadir di muka bumi ini. Manusia diciptakan bukan untuk saling perang serta membunuh tetapi saling menghargai memghormati dan mengakui antar selama manusia yang hanya dibedakan oleh ruang dan waktu," ungkapnya.

"Atas dasar filosofi hidup ini, mantan Walikota Solo ini terpanggil untuk berani melakukan perjalanan yang sangat berisiko demi sebuahmisi kemanusiaan dan perdamaian ke Ukraina dan Rusia.

Dunia menilai, Presiden Jokowi mempunyai niat baik," jelas Marianus.

Karenanya, tegas Marianus, langkah Presiden Jokowi itu patuh diacungi jempot tidak hanya oleh segenap warga Indonesia tetapi juga dunia.

Apalagi, sebutnya, Presiden Jokowi menjadi pemimpin Asia pertama yang mengunjungi Ukraina dan Rusia usai adanya invasi Rusia ke Ukraian beberapa waktu lalu.

"Profisiat dan luar biasa. pemimpin pertama dari kawasan Asia yang berkunjung ke Ukraina dan Rusia membawa misi kemanusiaan dan perdamaian. Ini patuh diacungi jempot tidak saja oleh segenap warga Indonesia tetapi dunia," pungkasnya.

Presiden Jokowi tengah menjadi sorotan karena mengunjungi Ukraina danRusiadi tengah perang antara kedua negara tersebut. Lawatan Jokowi ke Ukraina dan Rusia untuk bertemu pemimpin kedua negara dengan membawa misi perdamaian.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengawali misinya dengan berkunjung ke Ukraina pada Rabu (29/6/2022). Di sana, Presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan Presiden Volodymyr Zelensky di Istana Maryinsky, Kyiv.

Presiden Jokowi juga meninjau sejumlah bangunan apartemen di Kota Irpin yang rusak akibat perang yang dipicu oleh invasi militer Rusia sejak 24 Februari 2022.

Ada sejumlah poin yang dibahas Jokowi dan Zelensky dalam pertemuan tersebut. Di antaranya Jokowi menyampaikan bahwa kunjungannya ke Ukraina merupakan wujud kepedulian Indonesia untukUkraina.

Presiden Jokowi juga menegaskan posisi Indonesia mengenai pentingnya penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah, serta penyelesaian konflik melalui semangat perdamaian.

Terkait itu, Jokowipun menawarkan diri menjadi pembawa pesan dari Presiden Zelensky ke Presiden Rusia Vladimir Putin.

Selanjutnya, Presiden Jokowi juga menyampaikan kepeduliannya terhadap dampak perang bagi kemanusiaan. Dengan kemampuan yang ada, rakyat dan pemerintah Indonesia berusaha memberikan kontribusi bantuan termasuk obat-obatan dan komitmen rekonstruksi rumah sakit di sekitar Kyiv.

Di samping itu, Presiden Jokowi juga menyatakan pentingnya Ukraina bagi rantai pasok pangan dunia. Menurutnya, semua usaha harus dilakukan agar Ukraina bisa kembali melakukan ekspor bahan pangan.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi kembali menyampaikan undangan secara langsung kepada Presiden Zelensky untuk berpartisipasi dalam KTT G20 yang akan diselenggarakan bulan November tahun ini di Bali.

Terakhir, Presiden Jokowi menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus memperkokoh kerja sama bilateral dengan Ukraina.

Usai mengunjungi Ukraina, Presiden Jokowi melanjutkan lawatan perdamaian ke Moskow, Rusia dan bertemu Presiden Vladimir Putin di Istana Kremlin pada Kamis (30/6/2022).

Dalam pertemuan tersebut, ada lima poin yang dibahas Presiden Jokowi dan Presiden Vladimir Putin.

Poin pertama, Presiden Jokowi menyampaikan kepada Presiden Putin bahwa isu perdamaian dan kemanusiaan selalu menjadi prioritas politik luar negeri Indonesia.

Hal tersebut, lanjut Jokowi, menjadi alasan dirinya melakukan kunjungan ke Kyiv menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan bertemu Vladimir Putin di Moskow.

Poin kedua, Presiden Jokowi menekankan bahwa meski situasi saat ini masih sangat sulit, namun penyelesaian damai sangat penting untuk terus dikedepankan.

Terkait hal itu, Presiden Jokowi menyatakan kesiapannya menjadi jembatan komunikasi antara Presiden Putin dengan Presiden Volodymyr Zelensky.

Presiden Jokowi juga mengungkapkan bahwa dirinya telah menyampaikan pesan Presiden Zelensky kepada Presiden Putin.

Poin ketiga, Jokowi berdiskusi dengan Putin soal pangan dan pupuk yang terhambat akibat perang. Kondisi itu menurut Jokowi menjadi masalah kemanusiaan, mengganggu hajat hidup warga di berbagai negara berkembang.

Mengenai hal ini, Presiden Jokowi menuturkan Presiden Putin menjamin keamanan pasokan pangan dan pupuk dari Rusia maupun Ukraina.

Poin keempat, Presiden Jokowi menyatakan mendukung upaya PBB untuk reintegrasi komoditi pangan dan pupuk Rusia dan komoditi pangan Ukraina untuk masuk lagi dalam rantai masuk dunia.

Poin terakhir, Presiden Jokowi dan Presiden Putin berdiskusi soal kerja sama Rusia dan Indonesia di bidang investasi, perdagangan dan turisme.

Topik Menarik