Di Balik Kesuksesan Pra Penas, Puluhan Pedagang Mengaku Merugi

Di Balik Kesuksesan Pra Penas, Puluhan Pedagang Mengaku Merugi

Gaya Hidup | BuddyKu | Senin, 27 Juni 2022 - 19:10
share

MAROS Pra Penas (Pekan Nasional) sudah selesai digelar. Tapi di balik suksesnya event nasional itu, terdapat permasalahan yang menjadi perhatian, lantaran pihak-pihak yang mengambil bagian, seperti pelaku UMKM mengalami kerugian.

Itu bisa terjadi karena sepinya pengunjung di lokasi UMKM berjualan. Salah satu pedagang di Alun-alun Bank Sulselbar yang enggan disebutkan namanya mengaku mengalami kerugian.

Dari hari pertama sampai hari terakhir saya cuman dapat Rp300 ribu saja, ujarnya saat ditemui, Senin (27/6/2022).

Dia mengatakan, dalam mengambil peran di perhelatan tingkat nasional ini, dia menyewa dua stan dengan harga Rp600 ribu.

Saya sewa dua stan, satu stan itu harganya Rp300 ribu jadi totalnya Rp600 ribu, tapi tiap harinya saya cuma dapat Rp100 ribu, sampai hari terakhir saya belum balik modal, katanya.

Dia mengeluh minimnya pendapatannya di Pra Penas ini lantaran jalan di Bougenvilee ditutup. Apalagi saat kedatangan menteri, jalan ditutup, sampai hari terakhir peserta Pra Penas yang datang kurang dari 10 orang. Makanya dia meminta panitia untuk mengembalikan separuh biaya dari sewa stan tersebut.

"Untuk sewa mobil saja Rp150 untuk sewa barang-barang jualan kami untuk pulang," bebernya.

Sementara itu, pedagang lainnya bernama Rosi di Lapangan Pallantikang mengatakan, keuntungan yang dia dapat tak seperti yang dia banyangkan sebelumnya.

Sewa stan saya harganya Rp1 juta, saya bertahan berjualan hingga sore nanti berharap masih bisa dapat pembeli, ujarnya.

Dia juga mengaku kebanyakan yang membeli dagangannya hanya masyarakat lokal. Kalaupun untung, paling untung sedikit, tutupnya.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Maros, Irfan Asyhari mengatakan, untuk stan yang ada di Lapangan Pallantikang tidak dikenakan biaya retribusi melainkan hanya uang urunan.

Yang di Lapangan Pallantikang itu tidak berbayar, hanya urunan karena banyak hal yang perlu dibiayai, misalnya renovasi infrastruktur tenant, untuk tata nama, serta pemasangan instalasi listrik, bebernya.

Sementara untuk stan yang ada di Alun-alun Bank Sulselbar ia mengatakan, dikelola oleh asosiasi UMKM dan pedagang Pasar Tramo.

Tadinya dari badan promosi yang mau kelola, tapi semua alatnya dari asosiasi pedagang pasar, ucapnya.

Dia juga mengatakan, Pemkab Maros tidak terlibat dalam pendanaan. Pemda Maros hanya memback-up kegiatan.

Lebih lanjut, Irfan mengatakan dengan uang urunan tersebut pihaknya ingin kondisi stand bisa lebih baik dan seimbang dengan stan dari pusat.

Kita mau juga samakan dengan kondisi stand yang di pusat, stan pusat itu stand yang mewah, makanya kita mau menyesuaikan, stan pusat itu Rp20 juta per stan, jika di komersialkan bisa saja kami kenakan Rp10 juta untuk para pemilik UMKM di Maros, tapikan tujuan kami ini untuk semangatkan kembali UMKM Maros, jelasnya.

Dia mengatakan, Badan Promosi mengambil bagian dalam event ini karena dasarnya badan promosi bertugas untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang sifatnya mendatangkan kujungan ke Maros.

Harus mengambil bagian strategis untuk melayani tamu yang datang ke Maros, ucapnya.

Terkait pedagang yang sepi pembeli di Alun-alun Bank Sulselbar, dia mengaku itu semua di luar kendali.

Kami telah berusaha sebaik mungkin, agendanya memang pembukaan Pra Penas telah selesai pada jam 14.00 Wita, tapi kan Pak Menteri datang pukul 16.00, tutupnya.

(luq)

Topik Menarik