Serupa Tapi Tak Sama, Ini Penyakit Kalaizon yang Sering Disangka Mata Bintit

Serupa Tapi Tak Sama, Ini Penyakit Kalaizon yang Sering Disangka Mata Bintit

Gaya Hidup | journal.sociolla.com | Sabtu, 25 Juni 2022 - 09:00
share

Belum lama ini, ada berita viral tentang seorang perempuan yang tiba-tiba harus menjalani operasi karena mengalami pembengkakan di area kelopak mata, mirip seperti bintit. Setelah dikonsultasikan ke dokter, ternyata penyakit tersebut bukanlah bintit, melainkan kalazion.

Jika dilihat sekilas, memang keduanya terlihat mirip, bedanya kalazion tak kunjung sembuh dalam jangka waktu yang lama. Salah satu penyebab munculnya penyakit ini adalah malas membersihkan makeup, sehingga menyebabkan sisa kotoran yang menyumbat pori bahkan peradangan mata. Hayo, siapa yang masih suka suka malas cuci muka? Nah, supaya kamu tidak mengalaminya, baca informasi seputar kalaizon berikut ini, yuk!

Apa itu kalazion?

kalazion

Dilansir dari laman healthline, kalazion atau chalazion merupakan benjolan atau pembengkakan kecil, yang muncul di area kelopak mata tanpa adanya rasa nyeri. Kondisi ini disebabkan karena kelenjar meibom atau kelenjar minyak yang menumpuk dan menyebabkan penyumbatan.

Kalazion bisa muncul dan berkembang di kelopak mata atas maupun bawah, yang rentan terjadi pada usia orang dewasa (30-50 tahun). Kabar baiknya, ada kemungkinan penyakit ini hilang dan sembuh dengan sendirinya, meskipun tanpa treatment khusus. Namun, kamu tetap tidak boleh menyepelekan penyakit kalaizon, sebab bila kondisi ini tak kunjung sembuh, tandanya kamu harus segera berkonsultasi dengan dokter. Terutama bila kalazion sudah mulai semakin membesar, terasa nyeri, atau sampai mengganggu penglihatan.

--------------------------------------- SPLIT PAGE ---------------------------------------

Kalazion berbeda dengan mata bintit

kalazion

Tampilannya yang serupa, membuat banyak orang menganggap bahwa kalazion sama dengan mata bintit. Singkatnya, kalazion disebabkan karena kelenjar minyak yang tersumbat, sedangkan mata bintit disebabkan karena kelenjar minyak atau folikel rambut yang terinfeksi.

Salah satu cara mudah untuk membedakan antara keduanya adalah jika kalazion cenderung tidak menimbulkan rasa sakit. Sedangkan, bintit biasanya terasa sakit dan dapat menyebabkan mata terasa perih dan gatal. Selain itu, bintit juga memiliki ciri-ciri lain, seperti benjolan yang menyakitkan, bintik kecil berupa nanah, menimbulkan kerak di sepanjang kelopak mata, hingga mata yang lebih sensitif terhadap cahaya.

Dari sisi proses penyembuhan, keduanya juga memiliki perbedaan tak boleh disepelekan. Mata bintit biasanya akan semakin membengkak antara 3 hari hingga 1 minggu, dan kemudian akan pecah. Berbeda dengan kalazion yang biasanya tak kunjung hilang meskipun memang tidak menimbulkan rasa nyeri.

Cara mencegah kalazion

kalazion

Meski tidak menimbulkan rasa nyeri, kamu tetap perlu memberikan penanganan yang tepat agar kalazion bisa segera sembuh dan tidak muncul kembali. Penanganan kalaizon sendiri harus dibawah pantauan dokter, supaya tetap aman. Namun, ada beberapa tips untuk mengurangi bengkak pada mata saat di rumah.

Berikan kompres hangat pada area yang mengalami pembengkakan untuk membantu melunakkan kelenjar minyak yang mengeras karena tersumbat, serta membantu meringankan iritasi yang terjadi. Beberapa tips yang bisa kamu lakukan:

kalazion

Namun, bila tanda atau gejalanya tak kunjung mereda setelah 2-8 minggu, sebaiknya kamu segera memeriksakannya ke dokter. Berdasarkan penjelasan dari laman alodokter, setelah berkonsultasi dokter biasanya akan memberikan beberapa tindakan, seperti memberikan salep atau tetes mata antibiotik, memberikan suntik kortikosteroid, ataupun tindakan operasi kalazion, jika memang dibutuhkan. Oh iya, untuk mencegah terjadinya kalaizon, jangan lupa untuk rajin membersihkan makeup pada mata supaya tidak terjadi radang atau penyumbatan kotoran pada pori-pori.

Topik Menarik