Serangan Rusia di Lysychansk Makin Mengerikan, Gubernur Luhansk Minta Tentara Ukraina Mundur

Serangan Rusia di Lysychansk Makin Mengerikan, Gubernur Luhansk Minta Tentara Ukraina Mundur

Gaya Hidup | BuddyKu | Jum'at, 24 Juni 2022 - 08:57
share

KIEV, iNews.id - Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai mengatakan tentara Ukraina harus mundur dari kota Lysychansk untuk menghindari pengepungan pasukan Rusia. Dua desa yang berada di selatan kota itu sudah direbut pasukan Rusia sehingga ada kemungkinan daerah-daerah lain juga menyusul.

Pasukan Rusia tampaknya semakin dekat untuk merebut Provinsi Luhansk setelah sebagian besar wilayah di kota lain, Sievierodonetsk, dikuasai. Sievierodonetsk dan Lysychansk adalah dua kota terakhir yang belum sepenuhnya direbut Rusia dan kelompok separatis pro-Moskow.

Merebut Luhansk merupakan salah satu tujuan operasi militer khusus Rusia di Ukraina, di samping Donetsk. Kedua kota itu menjadi medan pertempuran sengit selama beberapa pekan terakhir. Seorang pejabat Ukraina mengatakan gempuran Rusia di kota-kota tersebut sudah mencapai klimaks yang mengerikan.

Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina pada Kamis kemarin mengonfirmasi jatuhnya Rai-Oleksandrivka dan Loskutivka, sekitar 5 km dari Lysychansk, ke tangan Rusia. Disebutkan pasukan Rusia berusaha mengepung tentara Ukraina yang bertahan di sana.

Gubernur Gaidai kemudian mengatakan tentara Ukraina mungkin harus mundur atau menghadapi dua kemungkinan, gugur atau ditangkap sebagai tawanan.

Untuk menghindari pengepungan, komando bisa memerintahkan agar pasukan mundur ke posisi baru. Seluruh Lysychansk berada dalam jangkauan serangan mereka. Sangat berbahaya (berada) di kota, katanya.

Militer Ukraina sangat jarang melaporkan kondisi, namun kepala komandan angkatan bersenjata Valery Zaluzhny mengatakan tentaranya harus selalu menyesuaikan diri dalam pertahanan.

Kami terpaksa melakukan pertahanan bergerak, menempati garis dan posisi yang lebih menguntungkan. Harga kebebasan itu mahal, kata Zaluzhny.

Topik Menarik