Banjir Bandang di Sungai Cianten Menyebabkan 1 Warga Meninggal

Banjir Bandang di Sungai Cianten Menyebabkan 1 Warga Meninggal

Gaya Hidup | genpi.co | Jum'at, 24 Juni 2022 - 09:00
share

GenPI.co Jabar - Banjir bandang dan longsor dari luapan air Sungai Cianten di Kabupaten Bogor, Rabu (22/6) malam, membuat enam rumah warga rusak dan satu orang meninggal dunia.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Aris Nurjatmiko menyatakan, korban meninggal atas nama Aaam, seorang ibu berusia 40 tahun, warga Desa Cibunian, Pamijahan.

Sementara masih ada satu orang bernama Umar (42) yang masih hilang dan dalam pencarian.

Aris mengatakan, bencana ini terjadi karena dipicu hujan deras yang juga membuat fasilitas umum seperti jembatan, akses jalan, dan kolam peternakan milik warga menjadi rusak.

"Akses jalan tertutup longsoran di Kampung Muara RT 02 RW 01, jembatan terputus di Kampung Cimanggu RW 13 dan Kampung Bandar Jaya RW 09, dan kolam peternakan milik warga terdampak Arus banjir di Kampung Babakan RW 08," kata Aris, Kamis (23/6).

Luapan Sungan Cianten, lanjut dia, tidak hanya menyebabkan banjir bandang, namun tanah longsor.

Sejumlah wilayah yang terdampak bencana di Desa Cibunian seperti di Kampung Pondok Gombong, Kampung Muara, Kampung Cimanggu, Kampung Bandara Jaya, Kampung Bajakan dan Kampung Rawa.

Selain itu, banjir bandang juga menerjang Desa Purasari, Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Rabu petang (22/6).

Banjir bandang tersebut akibat luapan Sungai Cisarua yang merupakan anak Sungai Cianten.

Akibat banjir tersebut, BPBD Kabupaten Bogor mencatat ada sekitar 1.620 warga terdampak.

Adapun warga yang terdampak akibat bencana tersebut, kata Aris, terdiri dari RT 01, 02, 03, 04 dan 05 RW06, Kampung Cisarua, Desa Purasasi, Kecamatan Leuwiliang.

Berdasarkan data sementara, banjir menerjang 5 RT di kampung tersebut yakni RT 01, 02, 03, 04 dan 05 RW 06.

Adapun jumlah yang terdampak mencapai 405 Kepala Keluarga (KK) dengan 1.620 jiwa

"Kemarin itu hujan intensitas cukup tinggi hingga aliran Sungai Cisarua meluap, kemudian banjir bandang dan memutus aliran air bersih warga," kata Aris.

BPBD pun terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mengevakuasi, asesmen, serta mendistribusi air bersih untuk warga.

Dia juga meminta kepada warga untuk tetap waspada, kendati kini air sudah mulai berangsur surut.

"Kami imbau masyarakat untuk tetap waspada. Sejauh ini kebutuhan dasar itu air bersih. Karena terputus alirannya," tutupnya. (antara/jpnn)

Kalian wajib tonton video yang satu ini:

Topik Menarik