Survei LSP Elektabilitas Elit Parpol Menguat Prabowo Dan Puan Paling Fenomenal

Survei LSP Elektabilitas Elit Parpol Menguat Prabowo Dan Puan Paling Fenomenal

Gaya Hidup | BuddyKu | Senin, 20 Juni 2022 - 14:46
share

Lingkaran Suara Publik (LSP) merilis hasil survei terbarunya. Salah satunya, mengukur elektabilitas sejumlah tokoh nasional yang dianggap potensial menjadi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Hasilnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, menjadi capres dengan tingkat elektabilitas tertinggi dengan perolehan 27,7 persen.

Dari hasil survei ini untuk sementara waktu belum ada capres yang secara sengit mendekati, atau bahkan menyamai apalagi melewati tingkat keterpilihan Prabowo. Meskipun perlahan, angka elektabilitas Prabowo terus mengalami peningkatan mendekati perolehan suaranya pada pemilu 2019 lalu, ungkap peneliti LSP Indra Nuryadin, saat merilis hasil survei secara daring, Senin (20/6).

Padahal, Prabowo belum menunjukkan intensinya menjadi calon Presiden, baik dengan mendeklarasikan diri ataupun melakukan kerja-kerja pemenangan.

Indra pun memprediksi, Prabowo bisa unggul jauh dari calon-calon lainnya jika sudah mendeklarasikan diri sebagai capres, yang otomatis akan menjalankan mesin politiknya.

Hal ini juga terpotret dari kecenderungan peningkatan suara yang didapat dari hasil-hasil survei beberapa lembaga survei, imbuhnya.

Sementara dua capres pesaing terdekat Prabowo, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, berada pada angka yang neck to neck .

Perolehan keduanya hanya berjarak 0,3 persen. Anies mendapatkan 16,8 persen, sementara Ganjar sebesar 16,5 persen.

Yang menarik, survei ini menunjukkan, elektabilitas Ketua DPR Puan Maharani mulai merangkak naik. Secara perlahan, politisi PDI Perjuangan (PDIP) ini berhasil memangkas selisih dengan calon lain.

Dia mulai mendekati Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan selisih suara hanya 0,4 persen.

AHY yang berada di posisi kelima, meraih 5,7 persen. Sementara Puan Maharani meraih 5,3 persen. Bukan tidak mungkin Puan dalam beberapa bulan ke depan, dapat melampaui Ganjar dan Anies, tuturnya.

Indra mengingatkan, masih ada waktu yang cukup panjang bagi para calon untuk menaikkan elektabilitasnya. Sebab, sebanyak 12,1 persen responden, belum menentukan pilihannya.

Hasil survei ini juga menemukan kecenderungan menarik. Yakni, angka elektabilitas calon-calon berlatar elit parpol mengalami penambahan elektabilitas. Sementara calon-calon berlatar non elit parpol cenderung stagnan.

Bisa jadi hal ini terjadi karena publik melihat ada ketidakpastian pencalonan capres non elit parpol akan dicalonkan oleh parpol. Sehingga publik lebih memilih calon elit petinggi yang punya kecenderungan kuat untuk dicalonkan, ungkap Indra.

Ketika survei ini mensimulasikan capres yang hanya berasal dari elit partai politik, Prabowo Subianto keluar sebagai pemuncak, dengan elektabilitas 32,7 persen. Di bawah Prabowo, ada Puan dengan 20,1 persen di posisi kedua. Berikutnya, disusul AHY (16,8 persen) Muhaimin Iskandar (10,9 persen) dan Airlangga Hartarto (8,8 persen).

Survei ini juga menanyakan tingkat keyakinan publik terhadap peluang dicalonkannya beberapa calon yang punya potensial besar oleh partai-partai politik. Hasilnya, 68,2 persen publik tidak yakin Ganjar akan dicalonkan oleh PDIP, dan 10,7 persen yakin.

Angka keyakinan terhadap Puan lebih besar dibanding Ganjar. Ada 29,7 persen yang yakin Puan bakal diusung sebagai capres oleh PDIP. Kemudian, sebanyak 27,1 persen tidak yakin, dan 33,8 persen ragu-ragu.

Terhadap Prabowo, 80,2 persen publik yakin Prabowo akan dicalonkan Partai Gerindra menjadi calon Presiden 2024, papar Indra.

Sementara tingkat keyakinan terhadap akan dicalonkannya Anies oleh partai-partai politik rendah. Hanya ada 20,4 persen yang yakin. Paling dominan adalah publik yang tidak yakin sebesar 35,1 persen. Sementara 25,8 persen ragu-ragu.

Jika kita lihat pola umum, publik lebih yakin bahwa para capres yang berlatarbelakang elit tertinggi parpol akan dicalonkan oleh parpol untuk menjadi capres 2024 dibanding oleh capres yang berlatar non elit tertinggi parpol, beber Indra.

Survei ini dilaksanakan pada 29 Mei-9 Juni 2022 dengan jumlah sampel 1230 responden, dengan margin of error 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Sampel merupakan penduduk yang berusia 17 tahun ke atas dan disebar secara proporsional di 34 provinsi di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan bantuan kuesioner.

Topik Menarik