Mengenal Gejala Ramsay Hunt Syndrome yang Pernah Dialami Justin Bieber, Hati-Hati Jika Timbul Ruam Merah

Mengenal Gejala Ramsay Hunt Syndrome yang Pernah Dialami Justin Bieber, Hati-Hati Jika Timbul Ruam Merah

Gaya Hidup | BuddyKu | Minggu, 19 Juni 2022 - 20:55
share

JAKARTA, iNews.id- Baru-baru ini penyanyi Justin Bieber sempat menghebohkan penggemarnya usai mengumumkan terkena Ramsay Hunt Syndrome. Melalui video dia memperlihatkan wajahnya yang lumpuh sebelah akibat sindrom tersebut. Lantaran sindrom tersebut, Justin Bieber harus istirahat total dan menunda jadwal tur konsernya.

Sontak, netizen di dunia termasuk di Indonesia penasaran dengan apa itu Ramsay Hunt Syndrome atau sindrom Ramsay Hunt? Apakah ada bedanya dengan Bells Palsy. Mengingat keduanya tampak serupa.

Dikatakan dr Purnama S, SpS dokter spesialis saraf dari Brawijaya Hospital-Tangerang, Sindrom Ramsay Hunt (herpes zoster oticus), terjadi ketika wabah herpes zoster mempengaruhi saraf wajah di dekat salah satu telinga.

"Sindrom Ramsay Hunt dapat menyebabkan kelumpuhan wajah dan gangguan pendengaran di telinga yang terkena. Sindrom ini disebabkan oleh virus yang sama dengan yang menyebabkan cacar air. Setelah cacar air sembuh, virus masih hidup di saraf dan bisa hidup kembali setelah bertahun-tahun kemudian. Ketika hal tersebut terjadi, maka dapat mempengaruhi saraf wajah," kata dr Purnama S, SpS di sela-sela peresmian transformasi Rumah Sakit Permata Ibu bersama Brawijaya Healthcare Group, baru-baru ini.

Ada beberapa gejala utama sindrom Ramsay Hunt. Di antaranya ruam merah yang menyakitkan dengan lepuh berisi cairan, dan kelemahan wajah atau kelumpuhan pada sisi yang sama dengan telinga yang terkena. Biasanya, orang yang terkena sindrom ini juga akan mengalami sakit telinga, gangguan pendengaran, telinga berdenging, kesulitan menutup salah satu mata, sensasi berputar, kehilangan atau perubahan persepsi rasa, hingga mulut dan mata kering.

Lantas apa bedanya dengan Bells Palsy? Dilansir dari MayoClinic Bells Palsy merupakan suatu kondisi yang menyebabkan kelemahan tiba-tiba pada otot-otot di satu sisi wajah. Dalam kebanyakan kasus, kelemahannya ini bersifat sementara dan dapat membaik secara signifikan selama berminggu-minggu.

Berbeda dengan Ramsay Hunt Syndrome, Bell's Palsy yang juga dikenal sebagai kelumpuhan wajah perifer akut ini penyebabnya tidak diketahui. Bells Palsy ini dapat terjadi pada usia berapa pun.

Meski penyebab pastinya tidak diketahui, para ahli menduga hal tersebut disebabkan oleh pembengkakan dan peradangan pada saraf yang mengontrol otot-otot di satu sisi wajah. Bells Palsy juga diduga disebabkan oleh reaksi yang terjadi setelah infeksi virus seperti herpes zoster, flu B, gondongan, hingga campak Jerman atau rubela.