Hasto Tuding Isu Konflik Ganjar-Puan Upaya Memecah Belah PDIP

Hasto Tuding Isu Konflik Ganjar-Puan Upaya Memecah Belah PDIP

Gaya Hidup | BuddyKu | Sabtu, 18 Juni 2022 - 17:49
share

JAKARTA Sekretaris Jenderal PDIP , Hasto Kristiyanto menegaskan tidak ada konflik antara Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dengan Ketua DPR Puan Maharani di internal partainya. Menurut Hasto isu tersebut hanyalah upaya untuk pemecah belah internal partai.

"Mereka baik-baik saja. Jadi memang ada upaya untuk membelah PDIP dan itu berulang kali dilakukan," kata Hasto kepada wartawan, Sabtu (18/6/2022).

Menurut Hasto, hubungan Ganjar-Puan baik-baik saja. Ia menyatakan, adanya kultur PDIP yang jelas dapat menepis upaya-upaya pemecah belah di dalam internal partainya.

"Tapi PDIP ini kan dengan kultur dan kepemimpinan yang jelas di bawah arahan ibu Megawati Soekarnoputri," ucapnya.

Menurutnya, sikap PDIP yang dinaungi kepemimpinan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, hanya berlandaskan pada kepentingan bangsa dan negara.

"Kami betul-betul berjuang bagi kepentingan bangsa dan negara melalui bangunan organisasi kepartaian, yakni partai banteng di bawah kepemimpinan yang jelas dari ibu Megawati Soekarnoputri," tutur Hasto.

Sebelumnya, pasca menutup gelaran acara Rapat Koordinasi Nasional PDIP Kepala/Wakil Kepala Daerah se-Indonesia di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Jumat (17/6/2022), Hasto menegaskan sikap PDIP atas koalisi-koalisi partai politik (parpol) yang baru terbentuk.

Adapun dengan potensi hadirnya poros baru selain Koalisi Indonesia Bersatu, Hasto menyatakan poros PDIP hanyalah satu.

"Jadi porosnya tunggal, yaitu poros gotong royong berdasarkan pada Pancasila," ujar Hasto kepada wartawan.

Hasto menjelaskan poros satu yang bersifat tunggal ini ditujukan pada kemajuan bangsa Indonesia di mata bangsa-bangsa lainnya. Ia pun menilai kontestasi nyata yang dihadapi bangsa Indonesia adalah mengejar ketertinggalan dengan bangsa lainnya.

"Poros kami adalah poros bangsa indonesia dengan jiwa gotong royong dan semua bergerak yang kita hadapi itu adalah kontestasi dengan bangsa-bangsa yang lain agar kita bisa mengejar ketertinggalan kita," tambah Hasto.

(maf)

Topik Menarik