Setelah 74 Tahun Blue House Akhirnya Dibuka untuk Umum, Pengunjung Sampai Antri dari Pagi

Setelah 74 Tahun Blue House Akhirnya Dibuka untuk Umum, Pengunjung Sampai Antri dari Pagi

Gaya Hidup | BuddyKu | Senin, 13 Juni 2022 - 20:49
share

Istana Kepresidenan Korea Selatan yang disebut Blue House atau Gedung Biru telah resmi dibuka untuk publik mulai 10 Mei 2022.

Dilansir Antara , dulu bangunan yang berada di belakang istana Gyeongbokgung, kawasan Jongno, Seoul itu adalah bangunan yang jarang dikunjungi dan selalu dijaga ketat petugas.

Tapi kini, setelah 74 tahun, istana kepresidenan dengan genting biru tersebut terbuka untuk umum.

Presiden Korsel yang baru, Yoon Seok Yeol memindahkan istana dan kantor presiden ke bekas gedung Kementerian Pertahanan di Distrik Yongsan, Seoul, berjarak lima kilometer dari Gedung Biru.

Gedung Biru memiliki arsitektur tradisional Korea dengan beberapa elemen modern. Ciri khas Gedung Biru adalah atap berwarna biru dengan bentuk melengkung dan didesain dengan elegan serta berhias Gunung Bugaksan sebagai latar belakangnya.

Dibutuh 150 ribu genting untuk menyusun atap Gedung Biru dan masing-masing gedung dipanggang secara terpisah sehingga kuat digunakan selama ratusan tahun.

Di belakang Gedung Biru juga masih ada jalur hiking yang langsung menuju ke Gunung Bugaksan dan juga dibuka untuk umum.

Kediaman resmi presiden yang ada dalam kompleks Gedung Biru adalah bangunan tradisional Korea berbentuk L. Di bangunan itu ada sejumlah ruang pertemuan, make up room hingga kamar tidur presiden.

Ada juga ruang keluarga, ruang ganti dan kamar mandi yang dilengkapi sauna. Di bagian dapur, ada chandelier besar tergantung.

Sementara gedung utama kompleks Gedung Biru adalah tempat presiden Korsel bertemu dengan tamu-tamunya dan menggelar berbagai rapat.

Dilorong utama gedung, ada Ruang Hwang yang dilengkapi dengan karpet merah dan chandeliers (lampu gantung). Selanjutnya ada ruang Mugunghwa yaitu kantor ibu negara yang berada di sisi kiri lantai pertama. Di ruang itu juga terpasang foto-foto ibu negara sebelumnya.

Di lantai dua, ada kantor presiden dan ruang resepsi. Di belakang kerja presiden terdapat dekorasi bunga mawar dan phoenix emas. Tangga besar yang ditutupi karpet merah terang menuju kantor presiden kerap menjadi latar tempat drama-drama Korea dengan genre politik.

Pemerintah Korsel menamakan bangunan tersebut sebagai Gedung Biru pada Agustus 1960 sebagai upaya untuk meredam sentimen negatif dari rakyat terhadap kediaman pemerintah sebelumnya yang dicurangi dalam pemilihan. Atap biru melambangkan perdamaian dan pemberontakan yang demokratis pada tahun 1960.

Selama bertahun-tahun Gedung Biru telah mengalami banyak perubahan. Dulunya Gedung Biru merupakan situs taman kerajaan hingga tahun keempat pemerintahan Raja Taejo (memerintah pada tahun 1392-1398).

Setelah Kekaisaran Jepang datang ke Korea, gubernur jenderal Jepang pada Juli 1939 membangun kediaman resmi di lokasi itu untuk ditinggali maupun berkantor semasa pemerintahan kolonial Jepang menguasai Semenanjung Korea.

Setelah Korea dibebaskan dari Jepang pada 1945, komandan militer Amerika Serikat kemudian menduduki tempat itu. Selanjutnya sejak 1948, bangunan itu menjadi kantor kepresidenan dan kediaman resmi Presiden Korea Selatan.

Gedung Biru saat ini dibuka untuk kunjungan maksimal 39 ribu orang per hari. Masyarakat yang ingin datang ke Gedung Biru dapat mendaftar melalui aplikasi Kakao, Naver atau Toss.

Karena sudah dibuka untuk umum, Gedung Biru kini dipenuhi oleh pengunjung yang terus berdatangan. Bahkan antrian sudah dimulai sejak pukul 06.30 waktu setempat.

Di masa lalu, ribuan orang kerap berkumpul di dekat Gedung Biru untuk protes dan pawai. Namun saat ini ribuan orang berkumpul untuk mengantri dan masuk ke Gedung Biru demi memuaskan rasa ingin tahu mengenai keseharian para presiden Korsel dan keluarganya.

Artikel Menarik Lainnya:

Topik Menarik