Bentrok Muslim dan Hindu Buntut Penghinaan Politisi terhadap Nabi Muhammad SAW, 2 Remaja Tewas

Bentrok Muslim dan Hindu Buntut Penghinaan Politisi terhadap Nabi Muhammad SAW, 2 Remaja Tewas

Gaya Hidup | BuddyKu | Minggu, 12 Juni 2022 - 10:32
share

NEW DELHI, iNews.id - Dua remaja tewas dalam bentrokan antara umat Hindu dan Muslim di India timur. Bentrok dipicu pernyataan menghina yang dilontarkan dua pejabat partai yang berkuasa terhadap Nabi Muhammad SAW.

Polisi pada Sabtu (11/6/2022) mengatakan, bentrok terjadi di Kota Ranchi, negara bagian Jharkhand, Jumat (10/6/2022). Saat itu, untuk membubarkan massa dan aksi kekerasan itu, polisi melepaskan tembakan. Belum diketahui pasti penyebab tewasnya dua remaja tersebut, apakah terkena tembakan polisi atau perusuh.

Pejabat senior kepolisian, Surendra Kumar Jha mengatakan, setidaknya 14 petugas polisi terluka dalam insiden di Ranchi dan daerah lainnya.

Akibatnya, jam malam diberlakukan dan layanan Internet ditangguhkan. Tujuannya untuk menghentikan kerusuhan yang terus meningkat.

Di utara Uttar Pradesh, polisi mengaku telah menangkap 230 tersangka perusuh. Sebelumnya, kerusuhan menyebar di beberapa kota setelah salat Jumat.

Muslim India telah memprotes komentar yang dibuat oleh dua pejabat dari Partai Bharatiya Janata (BJP) tentang kehidupan pribadi Nabi. Mereka menggelar aksi demonstrasi yang sering berubah menjadi kekerasan antara Hindu dan Muslim.

BJP juga telah menangguhkan dua pejabat partai yang dimaksud yakni juru bicara Nupur Sharma dan Naveen Kumar Jindal. Keduanya membuat pernyataan anti-Islam.

Akibat perkataan mereka, umat Muslim India marah. Bahkan, menyebabkan pertikaian diplomatik dari beberapa negara Muslim.

BJP merupakan sebuah partai nasionalis Hindu. Mereka mengatakan pernyataan ofensif itu tidak mencerminkan posisi pemerintah. Selain itu, komentar itu dibuat oleh mereka yang bukan elemen utama partai.

Para pemimpin partai juga telah menginstruksikan para pejabat untuk berhati-hati ketika berbicara tentang agama di platform publik. Polisi di New Delhi pada Kamis (9/6/2022) mengatakan telah mengajukan pengaduan terhadap Sharma dan lainnya. Mereka dianggap menghasut orang-orang untuk memecah belah di media sosial.

Namun, beberapa komunitas Muslim minoritas melihat ini sebagai contoh terbaru dari tekanan dan penghinaan yang terjadi di bawah aturan BJP. Di antaranya tentang berbagai isu mulai dari kebebasan beribadah hingga pemakaian jilbab.

Topik Menarik