Cara Menghapus Dosa Zina Sebelum Menikah, dari Beristighfar hingga Menjaga Wudhu

Cara Menghapus Dosa Zina Sebelum Menikah, dari Beristighfar hingga Menjaga Wudhu

Gaya Hidup | BuddyKu | Selasa, 7 Juni 2022 - 11:38
share

JAKARTA, iNews.id - Bagaimana cara menghapus dosa zina sebelum menikah? Pertanyaan tersebut kerap muncul ketika seorang muslim telah menyadari perbuatan dosanya di masa lalu dan ingin memperbaikinya.

Sebagaimana yang telah diketahui, Islam begitu melarang perzinahan. Hal tersebut tertuang dalam Al-Quran surat Al-Isra ayat 32 yang berbunyi, dan janganlah kamu mendekati zina, karena sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh oleh seseorang).

Pezina bahkan berhak mendapatkan hukuman berupa cambuk atau rajam selama di dunia. Oleh sebab itu, seorang muslim yang ingin menghapus dosa zina sebelum menikah harus melakukan beberapa hal berikut ini.

Cara menghapus dosa zina sebelum menikah

1.Melakukan sholat taubat

Sholat taubat adalah sholat yang dikerjakan dengan tujuan untuk meminta ampunan kepada Allah SWT. Seorang muslim harus melakukannya dengan sungguh-sungguh karena benar-benar merasa menyesal atas perbuatan zina yang telah dilakukan.

Selain itu, berkomitmen untuk tidak mengulanginya kembali juga menjadi upaya untuk benar-benar meminta ampunan terhadap Allah SWT. Adapun tata cara melakukan sholat taubat hampir mirip dengan sholat sunnah lainnya yang berjumlah 2 rakaat.

Pembeda sholat taubat hanya terletak pada niatnya yang berbunyi atau ushollii sunnatat taubati rokataini lillaahi taaalaa.

2.Memperbanyak istighfar sebanyak-banyaknya

Setelah mengerjakan sholat taubat, seorang muslim dianjurkan untuk memperbanyak istighfar untuk memohon ampunan atas dosa yang telah diperbuat. Memperbanyak istighfar menjadi salah satu cara menghapus dosa zina sebelum menikah yang begitu dianjurkan.

Dan beristighfarlah kalian kepada Allah. Sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Baqarah: 199).

Bacaan istighfar yang berbunyi astaghfirullahal adzim bisa dibaca kapanpun, termasuk saat sebelum dan sesudah sholat fardlu atau bahkan di sela-sela aktivitas lain.

Rasulullah SAW juga gemar beristighfar selama hidupnya untuk meminta ampunan dari Allah SWT. Adapun bacaan istighfar yang sering kali diucapkan oleh Rasulullah SAW sebelum akhirnya wafat adalah Subhanallahi wabihamdih, astaghfirullaha wa atuubu ilaih.

3.Memperbanyak membaca Al-Quran

Rasulullah SAW bersabda, siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran, maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut. Satu kebaikan itu dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan Alif Laam Miim satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Miim satu huruf. (HR. Tirmidzi).

Dengan begitu, rutin membaca Al-Quran bisa menjadi perantara untuk mendapatkan kebaikan dan ampunan dari Allah SWT.
Anda juga dianjurkan untuk tadabbur atau merenungkan setiap makna dalam ayat Al-Quran agar kalam Allah SWT semakin menancap dalam hati dan menjadi penghalang untuk berbuat maksiat.

4.Menjaga wudhu

Berwudhu merupakan aktivitas untuk menjaga kesucian diri dari segala hadas kecil. Dengan menjaga diri agar tetap suci, seorang muslim dapat lebih mudah untuk menghindarkan diri dari perbuatan dosa. Keistimewaan menjaga wudhu ini bahkan sudah diketahui semasa hidup Rasulullah SAW dan kerap diamalkan oleh para sahabat. Konon, sandal Bilal RA bahkan terdengar di surga karena semasa hidupnya senantiasa menjaga wudhu.

Maukah kalian aku tunjukkan suatu amalan yang dengannya Allah akan menghapus dosa-dosa dan mengangkat derajatnya! Para sahabat berkata: Tentu, wahai Rasulullah. Kemudian Rasulullah SAW bersabda: Menyempurnakan wudhu walaupun dalam kondisi sulit, memperbanyak jalan ke masjid, dan menunggu salat setelah salat, maka itulah yang disebut dengan ar ribath. (HR. Muslim).


5.Berpuasa

Seorang muslim yang sudah merasa mampu untuk menikah, maka dianjurkan untuk menyegerakan ibadah tersebut agar dapat menghindarkan diri dari perzinahan. Namun jika merasa belum mampu atau sedang dalam waktu menuju ke pernikahan, umat muslim dianjurkan untuk menahan hawa nafsunya dengan berpuasa.

Rasulullah SAW bersabda, barangsiapa di antara kalian berkemampuan untuk menikah, maka menikahlah, karena nikah itu lebih menundukkan pandangan, dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena berpuasa itu dapat membentengi dirinya. (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi).

Setelah melakukan berbagai cara menghapus dosa zina sebelum menikah, kewajiban seorang muslim hanya menyerahkan urusan ampunan tersebut kepada Allah SWT Tidak ada yang dapat menjamin ampunan Allah SWT akan diberikan atau tidak kepada orang-orang yang bertaubat, tetapi meminta maaf atas perbuatan dosa merupakan hal yang wajib dilakukan bagi seluruh umat muslim.

Topik Menarik