Kata Ahli Gizi Segini Porsi Sarapan Tepat untuk si Kecil, Simak Ya Moms!

Kata Ahli Gizi Segini Porsi Sarapan Tepat untuk si Kecil, Simak Ya Moms!

Gaya Hidup | herstory | Selasa, 7 Juni 2022 - 10:19
share

Moms, tak bisa dipungkiri bahwa belum semua orang Indonesia sadar betul akan pentingnya sarapan di pagi hari. Ya, tak hanya orang dewasa, anak-anak pun banyak yang mengabaikan sarapan.Padahal hal itu sangat penting bagi kesehatan tubuh sebelum memulai aktivitas.

Terkait hal itu, Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Diana F. Suganda , M.Kes, SpGK., pun tak menampiknya. Pasalnya menurut riset yang dilakukan Pergizi Pangan Indonesia tahun 2013 menunjukkan, hampir 60 persen anak Indonesia belum memiliki kebiasaan makan di pagi hari dengan alasan beragam mulai dari tidak sempat hingga tidak terbiasa makan di pagi hari.

Bahkan, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, sebanyak 44,6 persen anak Indonesia mengkonsumsi sarapan dengan asupan gizi kurang dari 15 persen total kebutuhan energi.

Dan perlu diingat, angka 60 persen itu banyak lho. Lalu, kenapa sih anak-anak Indonesia ini kok tidak mau sarapan? Biasanya nih ibu-ibunya susah bangunin anak. Drama pagi hari panjang sehingga gak sempat sarapan atau sempat sarapan tapi gak habis karena terburu-buru harus berangkat, atau sulit karena gak biasa sarapan, kata dr. Diana, saat sesi webinar, sebagaimana dipantau HerStory , beberapa waktu lalu.

Mengetahui fungsinya untuk tubuh, sambung dr. Diana, maka edukasi mengenai sarapan di pagi hari sangat penting. Melihat dari sisi porsi, makan pagi khususnya anak-anak bisa disajikan dalam porsi kecil, namun tetap mengikuti kaidah gizi seimbang. Adapun waktu yang ideal sebelum sarapan, yaitu setengah jam atau satu jam sebelum beraktivitas.

Sarapan pakai nasi boleh, roti boleh, yang jelas harus dilengkapi dengan protein. Menu sarapan juga bikin yang gampang aja, kita bisa bikin nasi goreng ada daging sapinya sedikit, gak apa-apa. Terus kemudian kita lengkapi dengan sayuran serta buah-buahan. Lalu, kita juga bisa tambahkan susu. Jadi, gak usah yang mikirnya terlalu jauh kalau mau nyiapain anak sarapan ya, yang simpel aja, yang penting sehat dan bergizi, papar dr. Diana.

dr. Diana bilang, sarapan untuk anak sekolah terutama usia 6-12 tahun, tak perlu terlalu banyak. Karena sumber energi yang diperlukan dari sarapan cukup 25-30 persen dari total kalori harian.

"Kalau kita ngomongin anak usia sekolah SD misalnya kelas 1 sampai kelas 6, kalori hariannya sekitar 1500. Kalau kita bicara 25-30 persen berarti pagi-pagi paling tidak 300-350 kalori," ujarnya.

Jumlah kalori tersebut, kata dia, bisa didapatkan dengan menu sarapan berupa nasi sekitar empat sendok makan sebagai sumber karbohidrat ditambah lauk yang mengandung protein.

dr. Diana pun menyarankan, lauk dengan kandungan protein bisa didapat dari telur. Satu telur mengandung sekitar 6 gram protein. Sehingga untuk anak-anak bisa diberikan dua butir telur.

"Jangan takut kolesterol karena anak masih butuh kolesterol. Bisa dibuat telur ceplok dan bisa tambahin serat dengan potongin wortel. Itu sudah cukup sekitar 350 kalori per hari dengan protein sekitar 14 gram untuk sarapan anak. Sehingga anak bisa memakai energi itu untuk aktivitas harian," imbaunya.

Bila dirasa terlalu kenyang, dr. Diana pun menyarakan untuk memenuhi asupan karbohidrat dan protein lebih dulu.

Baru nanti ketika ngemil atau pada jadwal makan berikutnya, bisa mengonsumsi buah untuk asupan vitamin dan mineral. Sekali lagi, yang penting total kebutuhan harian semua zat ini terpenuhi, tandasnya.

Topik Menarik