Ketua Umum DDI Apresiasi Taufan Pawe atas Pembangunan Kota Parepare

Ketua Umum DDI Apresiasi Taufan Pawe atas Pembangunan Kota Parepare

Gaya Hidup | BuddyKu | Sabtu, 4 Juni 2022 - 06:45
share

RAKYATKU.COM, PAREPARE - Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Darud Da\'wah wal Irsyad (DDI), A.G. Prof. Andi Syamsul Bahri Galigo, mengapresiasi sosok Wali Kota Parepare, Taufan Pawe (TP), atas pembangunan Kota Parepare yang maju pesat.

Hal tersebut ia katakan saat membuka Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) DDI di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, Jumat (3/6/2022).

"Perkembangan Kota Parepare di bawah kepemimpinan Bapak Taufan Pawe cukup dahsyat sehingga itulah kita berpikir bagaimana mengembalikan masa keemasan DDI di Kota Parepare," kata Andi Syamsul dalam sambutannya.

Ia mengisahkan, pada 1950-an jumlah madrasah dan pondok pesantren DDI jauh lebih banyak jumlahnya dari sekolah yang didirikan Kementerian Agama. Untuk itu, lanjutnya, dukungan Wali Kota Parepare sangat tepat mengembalikan masa kejayaan DDI seperti harapan pendiri DDI, A.G. K.H. Abdurrahman Ambo Dalle.

"Seperti yang diharapkan Bapak Wali Kota (Taufan Pawe) tadi, bagaimana kita mengembalikan Kota Parepare ini sebagai mercusuar DDI dan mengembalikan warisan Anregurutta K.H. Ambo Dalle," jelasnya.

Sementara, Wali Kota Parepare, Taufan Pawe, mengatakan julukan Parepare sebagai Kota Santri dan Ulama tidak lepas dari peran DDI selama ini. Hal tersebut membuat pembangunan di Parepare berkesinambungan untuk pembangunan keumatan.

"Saya mengapresiasi peran DDI selama ini sehingga Kota Parepare saya harus katakan pembangunan infrastrukturnya berbanding lurus dengan pembangunan keumatan. Kita bisa buktikan dengan berbagai program," ungkap Taufan.

Ketua DPD I Golkar Sulsel ini berharap Mukernas DDI tetap memperhatikan sinergitas antara DDI dan Pemerintah Kota Parepare. Tak hanya itu, Wali Kota Parepare dua periode ini menginginkan mukernas ini melahirkan konsep tata kelola keagamaan yang bisa menjadi referensi secara nasional.

"Saya berterima kasih kepada para anregurutta, para pemikir-pemikir, para pekerja agama, organisasi-organisasi Islam, dan perguruan tinggi. Kita berkumpul di tempat ini karena suatu keyakinan bahwa kita ingin menjadi terdepan dalam tata kelola penanganan masalah keagamaan di Indonesia," ucap Taufan. (*)

Topik Menarik