Tangan TKW asal Indramayu Patah di Dubai UEA, Kirim Video Minta Tolong ke Bupati Nina

Tangan TKW asal Indramayu Patah di Dubai UEA, Kirim Video Minta Tolong ke Bupati Nina

Gaya Hidup | BuddyKu | Sabtu, 4 Juni 2022 - 01:49
share

INDRAMAYU, iNews.id - Nasib pilu kembali dialami pekerja migran Indonesia (PMI) atau tenaga kerja wanita (TKW) asal Kabupaten Indramayu. Kali ini menimpa Daenah (31), warga Desa Pranggong, Kecamatan Arahan, Indramayu.

Tangan kiri Daenah patah akibat mengalami kecelakaan kerja di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). TKW tersebut terjatuh dari tangga saat membersihkan rumah majikannya. Saat ini, kondisi Daenah semakin parah. Tangan kirinya bengkak karena kurang perawatan.

Tak tahan dengan kondisi seperti itu, melalui rekaman video berdurasi 45 detik, Daenah meminta tolong kepada Bupati Indramayu Nina Agustina untuk segera dipulangkan ke Indonesia.

Assalamu\'alaikum, nama saya Daenah asal Desa Pranggong, Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu. Saya PMI Dubai mengalami kecelakaan kerja, tanganku patah. Saya minta tolong sama ibu Bupati Indramayu untuk bisa memulangkan saya ke tanah air, kata Daenah dalam video yang diterima MNC Portal Indonesia (MPI), Jumat (3/6/2022).

Sementara itu, Sekretaris Garda Buruh Migran Indonesia (BMI) Kabupaten Indramayu AT Cahyoto, yang turut menangani kasus Daenah menuturkan, kejadian kecelakaan yang menimpa Daenah terjadi sekitar bulan kemarin. Sekarang ini PMI bersangkutan sudah tidak bisa bekerja dan lain sebagainya, kata Sekretaris Garda BMI Indramayu.

AT Cahyoto menyatakan, keluarga sudah mengadukan kondisi Daenah. Keluarga sangat berharap agar TKW tersebut bisa dipulangkan ke tanah air karena kondisinya yang sudah parah. Kabar terakhir Daenah, saat ini tinggal di sebuah kontrakan di UEA bersama PMI lain, ujar AT Cahyoto.

Daenah, tutur AT Cahyoto, kabur dari rumah majikan karena sudah tidak kuat diporsir dalam bekerja. Dengan kondisi tangan patah, Daenah tetap dipaksa bekerja keras dari pagi sampai malam hari.

Sekarang kondisinya semakin parah. Dia gak bisa aktivitas apa pun. Tidak punya uang. Untuk makan juga dari teman-temannya, tutur AT Cahyoto.

Topik Menarik