Waspada! Jumlah Kasus Meninggal Hepatitis Akut Bertambah 7 Orang, Ini Rinciannya

Waspada! Jumlah Kasus Meninggal Hepatitis Akut Bertambah 7 Orang, Ini Rinciannya

Gaya Hidup | BuddyKu | Jum'at, 3 Juni 2022 - 14:29
share

JAKARTA, celebrities.id - Perkembangan kasus hepatitis akut misterius di Indonesia berjumlah 24 pasien. Informasi itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr Mohammad Syahril.

Dia menjelaskan dari 24 kasus yang ada, diketahui ada tujuh orang dinyatakan meninggal dunia, dengan tiga orang yang masih dinyatakan probable.

Artinya, keseluruhan tes serologi jenis hepatitis A, B, C, D, dan E dinyatakan negatif. Sementara empat, lainnya masih menunggu hasil lebih lanjut dan dalam kategori pending klasifikasi.

"Status pasien tujuh meninggal (tiga probable, empat pending classification)," tulis dr Syahril dalam keterangan tertulis diterima MNC Portal, Jumat (3/6/2022)

Dalam keterangannya, dijelaskan jika masih ada pasien sebanyak 13 masih dirawat. Dengan status tiga pasien probable dan sepuluh pending klasifikasi.

Kemudian, empat orang dinyatakan sembuh atau sudah dipulangkan. Dengan satu pasien masih berstatus probable dan tiga orang pending klasifikasi.

Jika ditotal ada tujuh pasien masih berstatus probable dan 17 pending klasifikasi. "Jumlah kasus total 24 pasien dengan klasifikasi tujuh probabel, 17 pending classification, 0 epi-linked," tulisnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan alasan munculnya hepatitis akut misterius di dunia, yang kini sudah masuk ke Indonesia.

Dia mengatakan jika ada lima hipotesis yang menjadi bukti, munculnya virus misterius tersebut.

"Ada lima hipotesis mengapa munculnya Hepatitis akut ini yang belum diketahui muncul," ujar Wamenkes Dante, dalam Raker Komisi IX melalui live streaming, Senin (23/5/2022)

Berikut lima hipotesis yang menjelaskan mengapa adanya hepatitis akut misterius di dunia, antara lain;

1. Virus Adenovirus
2. Virus SARs-COV-2 pasca terinfeksi
3. Obat, racun dan lingkungan
4. Pantogen baru
5. Varian baru SARs-COV-2

Topik Menarik