Inilah Tanda Orang yang Beruntung Dalam Pandangan Syariat

Inilah Tanda Orang yang Beruntung Dalam Pandangan Syariat

Gaya Hidup | BuddyKu | Kamis, 2 Juni 2022 - 10:44
share

Salah satu tanda orang beruntung dalam pandangan syariat adalah mereka yang mendapat hidayah Allah Subhanahu wa ta\'ala. Mengapa demikian? Bagaimana tidak, setelah sebagian umurnya hanya digunakan untuk hal yang sia-sia, banyak maksiat, meninggalkan ibadah, dan hanya mementingkan dunia, tiba-tiba seseorang menjadi tekun beribadah. Tiba-tiba dalam hidupnya hanya punya satu fokus yang dia tuju, yakni menggapai ridha Allah Ta\'ala.

Orang yang mendapatkan hidayah harus bersyukur kepada Allah Robbul\'Alamin. Sebab, dari posisi dia sebelumnya yang bergelimang dosa, Allah menyelamatkannya menuju cahaya kebenaran. Allah menjadikan jiwanya ringan menjalankan semua syariat-Nya. Hidayah merupakan anugerah Allah yang berisi petunjuk ke jalan kebaikan.

[arabOpen] [arabClose]

Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. (QS. Al- Qashas ayat 56)

Hidayah juga penyebab utama keselamatan dan kebaikan hidup manusia di dunia dan akhirat. Sehingga barangsiapa yang dimudahkan oleh Allah Taala untuk meraihnya, maka sungguh dia telah meraih keberuntungan yang besar dan tidak akan ada seorangpun yang mampu mencelakakannya.

Allah Taala berfirman:

[arabOpen] [arabClose]

Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk (dalam semua kebaikan dunia dan akhirat); dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi (dunia dan akhirat) (QS al-Araaf:178).

Dalam ayat lain,AllahTaala juga berfirman:

[arabOpen] [arabClose]

Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk (dalam semua kebaikan dunia dan akhirat); dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya. (QS al-Kahf:17).

Untuk mendapatkan hidayah Allah maka jangan diam dan melupakan-Nya. Allah Taala memerintahkan kepada kita dalam setiap rakaat shalat untuk selalu memohon kepada-Nya hidayah ke jalan yang lurus di dalam surah al-Fatihah yang merupakan surah yang paling agung dalam Al-Qur\'an, karena sangat besar dan mendesaknya kebutuhan manusia terhadap hidayah Allah Taala.

Allah Taala berfirman:

[arabOpen] [arabClose]

Bimbinglah kami (hidayah) ke jalan yang lurus"

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: Seorang hamba senantiasa kebutuhannya sangat mendesak terhadap kandungan doa (dalam ayat) ini, karena sesungguhnya tidak ada keselamatan dari siksa (neraka) dan pencapaian kebahagiaan (yang abadi di surga) kecuali dengan hidayah (dari Allah Taala) ini. Maka barangsiapa yang tidak mendapatkan hidayah ini berarti dia termasuk orang-orang yang dimurkai oleh Allah (seperti orang-orang Yahudi) atau orang-orang yang tersesat (seperti orang-orang Nasrani).

Oleh karena itu, Imam Ibnu Katsir ketika menjawab pertanyaan sehubungan dengan makna ayat di atas: Bagaimana mungkin seorang mukmin selalu meminta hidayah di setiap waktu, baik di dalam shalat maupun di luar shalat, padahal dia telah mendapatkan hidayah, apakah ini termasuk meminta sesuatu yang telah ada pada dirinya atau tidak demikian?

Imam Ibnu Katsir berkata: Jawabannya: tidak demikian, kalaulah bukan karena kebutuhan seorang mukmin di siang dan malam untuk memohon hidayah maka Allah tidak akan memerintahkan hal itu kepadanya."

Karena sesungguhnya seorang hamba di setiap waktu dan keadaan sangat membutuhkan (pertolongan) Allah Taala untuk menetapkan dan meneguhkan dirinya di atas hidayah-Nya, juga membukakan mata hatinya, menambahkan kesempurnaan dan keistiqamahan dirinya di atas hidayah-Nya.

Sungguh seorang hamba tidak memiliki (kemampuan memberi) kebaikan atau keburukan bagi dirinya sendiri kecuali dengan kehendak-Nya, maka Allah Taalamembimbingnya untuk (selalu) memohon kepada-Nya di setiap waktu untuk menganugerahkan kepadanya pertolongan, keteguhan dan taufik-Nya. Oleh karena itu, orang yang beruntung adalah orang yang diberi taufik oleh Allah Taala untuk selalu memohon kepadanya, karena Allah Taala telah menjamin pengabulan bagi orang yang berdoa jika dia memohon kepada-Nya, terutama seorang yang sangat butuh dan bergantung kepada-Nya (dengan selalu bersungguh-sungguh berdoa kepada-Nya) di waktu-waktu malam dan di tepi-tepi siang.

Allah Ta\'ala berfirman :

[arabOpen] [arabClose]

Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi hidayah (taufik) kepada siapa yang dikehendaki-Nya (QS Faathir: 8).

Dan firman-Nya:

[arabOpen] [arabClose]

Jika engkau (wahai Muhammad Shallallahualaihi wa sallam) sangat mengharapkan agar mereka mendapat petunjuk, maka sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang yang disesatkan-Nya dan mereka tidak mempunyai penolong (QS an-Nahl: 37).

Topik Menarik