Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022

Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022

Gaya Hidup | netralnews.com | Kamis, 2 Juni 2022 - 06:36
share

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim memberangkatkan para pemuda peserta pelayaran muhibah budaya Jalur Rempah Nusantara dari dari Dermaga Madura, Komando Armada (Koarmada II) Surabaya, Rabu.

"Jadi hari ini bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila, sangat tepat meluncurkan suatu simbol Kebhinekaan. Anak-anak muda dari seluruh penjuru Indonesia bergabung melakukan perjalanan jalur rempah Nusantara. Itu adalah simbol kebhinekaan Pancasila yang menjadi sumber kekuatan dari bangsa kita," kata Nadiem, di Surabaya.

Ia mengatakan, pendidikan akademik harus diimbangi dengan pendidikan karakter, dan melalui kegiatan ini generasi muda didorong mengenal narasi sejarah peradaban rempah, yang telah melahirkan keragaman budaya bangsa Indonesia.

Menurut dia, jalur rempah Nusantara berperan penting dalam mendorong kemajuan peradaban global, dan lebih dari seribu tahun yang lalu jauh sebelum bangsa Eropa datang menjajah, para pelaut, pedagang dan cendekia dari berbagai belahan dunia telah berinteraksi dan melahirkan keragaman budaya yang kini menjadi inti kekuatan bangsa Indonesia.

Pelayaran muhibah budaya menggunakan KRI Dewaruci, dan menyusuri titik-titik jalur rempah Nusantara, yaitu dari Surabaya menuju Makassar, Sulawesi Selatan.

Kemudian, dilanjutkan ke Baubau menuju Buton, Sulawesi Tenggara lalu ke Ternate dan Tidore, Maluku Utara yang selanjutnya menuju ke Banda Neira, Maluku hingga berakhir di Kupang, Nusa Tenggara Timur, dan akan kembali lagi ke Surabaya pada tanggal 2 Juli 2022.

Sementara itu, di tiap kota yang disinggahi peserta muhibah budaya jalur rempah akan semakin bertambah, yaitu dari kalangan muda-mudi di sekitar daerah pelabuhan setempat.

Kegiatan ini, digelar Kemendikbudristek bekerja sama dengan TNI, serta merupakan salah satu upaya diplomasi budaya yang diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Dijadwalkan pada tahun 2024, Kemendikbudristek akan mendaftarkan jalur rempah Nusantara sebagai warisan budaya dunia, agar diakui oleh organisasi pendidikan, keilmuan dan kebudayaan, serta UNESCO.

Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud), Hilmar Farid mengatakan, kegiatan ini bukan hanya untuk mengenang masa lalu, tetapi memiliki arti penting di masa sekarang.

"Muhibah Budaya Jalur Rempah adalah wujud nyata mengaktualisasi arti penting dari Jalur Rempah bagi kita sekarang ini," katanya.

Masyarakat Indonesia, lanjut Hilmar, sudah ribuan tahun mengarungi lautan di Nusantara yang menghubungkan titik-titik di seluruh Nusantara dan menjadikan sebuah wilayah.

"Kita mengenal jalur laut yang menghubungkan titik yang satu dengan yang lain sebagai Jalur Rempah, karena rempah memainkan peran begitu penting di masa lalu dalam kehidupan kita," katanya.

Kegiatan ini diharapkan dapat mempertemukan kembali hubungan dan sejarah antarbudaya di masa lalu dengan budaya masa kini.

"Jalur Rempah bukan hanya perdagangan rempah semata, tetapi juga terjadi pertukaran budaya. Kami berharap kegiatan menghidupkan kembali pertukaran dan pergaulan budaya seperti yang terjadi ribuan tahun lalu melalui jalur rempah," katanya.

Titik Awal dari Surabaya

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku bangga karena "Kota Pahlawan" itu menjadi titik utama kegiatan Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022, berupa napak tilas perdagangan komoditas rempah di masa lampau.

"Ini menjadi kebanggaan kami, karena Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 juga melewati Surabaya," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Jawa Timur, Rabu.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menggelar kegiatan Muhibah Budaya Jalur Rempah mulai 1 Juni hingga 2 Juli 2022.

Kegiatan pelayaran yang diikuti para pemuda pemudi terpilih dari 34 provinsi di Indonesia atau Laskar Rempah tersebut sudah direncanakan sejak 2021, namun sempat terhenti akibat pandemi COVID-19.

Laskar Rempah telah mengikuti serangkaian kegiatan pembekalan sebelum berlayar menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Dewaruci, yakni kapal latih TNI Angkatan Laut (AL) untuk melakukan napak tilas jalur rempah nusantara.

Para Laskar Rempah yang diberangkatkan di Dermaga Madura Tengah Koarmada II Surabaya pada Rabu ini akan berlayar di atas KRI Dewaruci menelusuri titik-titik jalur rempah nusantara mulai dari Surabaya, kemudian Makassar, berlanjut ke Baubau dan Buton, lalu ke Ternate dan Tidore, serta selanjutnya ke Banda Neira dan Kupang.

Eri mengatakan banyak budaya di Indonesia karena perdagangan. Mereka datang ke Nusantara karena kekayaan rempah yang dimiliki bangsa Indonesia saat itu. Hal ini berakibat munculnya jalur rempah yang menarik banyak suku bangsa lainnya datang.

"Hal ini menyebabkan adanya lintas perdagangan, sehingga budaya itu berkembang dari Nusantara, seperti dari China dan India yang datang untuk berdagang di Surabaya," kata dia.

Melalui Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022, ia mengingatkan bahwa "Kota Pahlawan" memiliki sejarah penting.

"Kemarin kami juga mengelola aset Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Jadi kami wajibkan seluruh jajaran pemkot untuk menggunakan produk UMKM Kota Surabaya hasil dari para MBR yang telah kami berikan pelatihan," kata dia.

Ia mengatakan sebelum berangkat berlayar, para Laskar Rempah diajak jalan-jalan dan menghadiri peresmian Wisata Air Kalimas Reborn di Monkasel Surabaya, sekaligus menikmati destinasi wisata air di Kota Surabaya pada Selasa (31/5) malam.

"Kemarin, mereka kami ajak jalan-jalan menyusuri Sungai Kalimas mulai dari Monkasel hingga Siola. Harapan saya, bisa disebarluaskan bahwa Surabaya memiliki destinasi wisata air serta wisata Sungai Kalimas. Ini juga akan dijadikan jalur transportasi air untuk menghubungkan setiap sudut Kota Surabaya," ujar dia.

Total anggota Laskar Rempah yang mengikuti Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 tercatat 149 orang yang dibagi dalam empat titik pergantian pelayaran. Titik pertama atau Batc Lada adalah 35 Laskar Rempah yang diberangkatkan dari Kota Surabaya ke Kota Makassar.

Titik kedua atau Batc Cengkeh adalah 37 Laskar Rempah yang berangkat dari Kota Makassar menuju Pulau Bau-Bau Buton menuju Kota Ternate. Titik ketiga atau Batc Pala adalah 38 Laskar Rempah yang berangkat dari Kota Ternate menuju Pulau Tidore, lalu ke Pulau Banda, dan Kota Kupang, serta titik keempat atau Batc Cendana adalah 39 Laskar Rempah yang diberangkatkan dari Kota Kupang menuju Kota Surabaya.

Topik Menarik