Epidemiolog: Virus Hendra Lebih Mematikan dari Covid-19

Epidemiolog: Virus Hendra Lebih Mematikan dari Covid-19

Gaya Hidup | BuddyKu | Rabu, 1 Juni 2022 - 21:02
share

SURABAYA - Virus Hendra menjadi salah satu virus yang banyak diperbincangkan setelah meredanya kasus Covid-19 di Indonesia.

Epidemiolog Universitas Airlangga, Laura Navika Yamani SSi MSi PhD menuturkan, virus Hendra lebih mematikan dibanding virus Covid-19.

"Fatality rate atau tingkat kematiannya lebih tinggi. Jika Covid-19 pada tingkat 3-4 persen, virus Hendra berada pada tingkat 50 persen kematian," katanya, Rabu (1/6/2022).

Meski mematikan, lanjutnya, virus bernama ilmiah Hendra Henipavirus ini umumnya masih jarang ditemukan pada manusia. Berdasarkan data dari tahun 1994 hingga 2013 dilaporkan tujuh kematian manusia akibat virus ini.

Laura melanjutkan, virus Hendra ditemukan tahun 1994 pada wabah penyakit di kawasan Hendra, Brisbane, Australia. Virus yang bersumber dari kelelawar ini dapat menyerang sistem pernafasan dan neurologi pada hewan dan manusia.

"Setelah ditelusuri, virus ini ternyata bersifat zoonosis yakni bisa berpindah dari host ke host, dari hewan ke manusia," jelasnya.

Lebih lanjut, masuknya virus ini ke tubuh manusia biasanya diperantarai oleh hewan mamalia.

Kalau dari kelelawar langsung ke manusia biasanya sulit, karena sifat host-nya berbeda. Lebih mudah masuk dari perantara sesama mamalia, dalam kasus ini kuda," katanya.

Penularan virus Hendra dari kelelawar ke kuda menjadi wajar, terlebih mengetahui fakta bahwa keduanya memiliki habitat yang sama.

"Karena sifatnya menular melalui droplet, kelelawar pemakan buah yang memiliki habitat dengan kuda, dapat melakukan buang kotoran atau urine yang akhirnya bercampur dengan rumput yang menjadi makanan kuda. Sehingga rumput yang akan dimakan kuda, telah terkontaminasi dengan virus tersebut," jelasnya.

Topik Menarik