Seberapa Bahaya Hepatitis Akut Misterius Anak? Ini Penanganannya Bila Terjadi di Rumah

Seberapa Bahaya Hepatitis Akut Misterius Anak? Ini Penanganannya Bila Terjadi di Rumah

Gaya Hidup | netralnews.com | Rabu, 1 Juni 2022 - 11:36
share

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Penyebab hepatitis akut sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Menurut informasi terbaru dari World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia, ada kasus yang timbul pada adenovirus, pasien Covid-19 dan yang memiliki antibodi Covid-19.

Pada adenovirus, berdasarkan pemeriksaan darah ditemukan pada 69,5 persen kasus. Pada pasien Covid-19, berdasarkan pemeriksaan PCR ditemukan pada 12,2 persen kasus. Pada mereka yang memiliki antibodi Covid-19, ditemukan pada 73,1 persen kasus.

Dampaknya, sebanyak 156 anak dirawat inap karena hepatitis akut misterius di Eropa. Sebanyak 14,1 persen membutuhkan ruang perawatan ICU anak.

Sebanyak 6 persen anak dengan hepatitis akut misteiur membutuhkan transplantasi hati di seluruh dunia. Sebesar 1 persen anak atau setara dengan 9 orang, meninggal dunia karena hepatitis akut misterius di seluruh dunia.

"Mayoritas yang alami hepatitis akut misterius adalah anak-anak di bawah usia 5 tahun. Sebesar 75,4 persen kasus ditemukan pada anak dengan rentang usia 1 bulan sampai 16 tahun," ujar Edukator Kesehatan dr Adam Prabata yang merangkum informasi terupdate WHO, dikutip pada Rabu (1/6/2022).

Ada juga kasus yang terjadi pada mereka yang belum divaksinasi Covid-19. Sebesar 84,1 persen kasus hepatitis akut misterius dengan data vaksinasi Covid-19, ternyata ditemukan belum divaksinasi Covid-19.

Sebanyak kurang lebih 650 kasus hepatitis akut misterus terjadi di 33 negara. Sebanyak kurang lebih 35 kasus dugaan hepatitis akut misterius terjadi di Indonesia.

Gejala awal yang dialami seperti mual, muntah, diare, demam, dan nyeri perut. Gejala lanjutan seperti urine gelap bagai teh, BAB yang pucat, kulit dan mata kuning, serta penurunan kesadaran.

Pencegahan yang bisa dilakukan melalui saluran pernapasan adalah penggunaan masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, menghindari keramaian dan mencuci tangan. Sedangkan pencegahan penularan melalui saluran pencernaan adalah dengan mencuci tangan, makan makanan matang dang bersih.

"Jangan bergantian alat makan dan jangan kontak dengan orang sakit. Jaga juga kebersihan rumah dan lingkungan," tegas dr Adam.

Langkah penting penanganan hepatitis misterius bila terjadi dirumah yang pertama, waspadai dan kenali gejala awalnya. Jangan panik bila anak alami gejala awal. Diimbau untuk segera bawa ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lanjutan.

Jangan menunggu gejala lanjutan muncul untuk berobat. Seperti diketahui, gejala lanutan busa berupa mata atu kulit kuning.

"Jika terjadi penurunan kesadaran, segera bawa anak ke rumah sakit dengan fasilitas ICU anak," imbau dr Adam.


Topik Menarik