Ali Moertopo, Jenderal Intelijen `Think-thank` di Era Orde Baru

Ali Moertopo, Jenderal Intelijen `Think-thank` di Era Orde Baru

Gaya Hidup | BuddyKu | Rabu, 1 Juni 2022 - 09:04
share

JAKARTA - Sosok Ali Moertopo tak bisa dilepaskan dari era Orde Baru di bawah tonggak kepemimpinan Presiden Soeharto. Bahkan, ada sebuah pendapat yang menyebutkan kalau Raja Orde Baru adalah Soeharto, maka Ali Moertopo adalah patihnya.

Dilansir dari buku 100 Tokoh yang Mengubah Indonesia, berpangkat Letnan Jenderal (Purn), Ali dikenal sebagai aktivis, ahli strategi dan politisi terkemuka. Ali juga memiliki kompetenti di bidang intelijen.

Pria kelahiran Blora, Jawa Tengah itu berperan penting dalam memodernisasi badan intelijen negara pasca 1965. Dengan menjadi asisten pribadi Soeharto, Ali bersama Soedjono Hoemardhani memiliki peran besar mengukuhkan akar kekuasaan Orde Baru hingga bisa bertahan 32 tahun.

CSIS (Center of Strategic and International Studies) yang dibentuk pada tahun 1971 adalah lembaga think tank Orde Baru hasil karya mereka. Lembaga tersebut memiliki kredibilitas di kalangan akademisi, dan hasil risetnya diakui dalam lingkup internasional.

Ali Moertopo adalah think thank di balik pemerintahan Orde Baru. Di mana, Orde Baru terkenal dengan program pembangunan lima tahunnya (Pelita), dan juga terkenal dengan pembungkaman aspirasi politik.

Semua itu adalah gagasan Moertop, seorang tentara berbasis intelijen yang juga seorang pemikir dan analis. Pada 1968, Ali juga sudah menggagas peleburan banyak partai politik menjadi segelintir partai, yang dengan demikian dapat lebih mudah dikendalikan pemerintah.

Topik Menarik