Boleh Dimakan, Biji Anggur Ampuh Tangkal Hipertensi dan Kanker
GenPI.co - Rata-rata orang selalu membuang biji anggur saat hendak memakan buahnya. Padahal biji anggur memiliki antioksidan yang sangat kuat dan berguna untuk kesehatan.
Dilansir dari Boldsky,biji anggur memiliki senyawa bernamaoligomeric proanthocyanidin complexes (OPCs) yang membantu menghancurkan radikal bebas dalam tubuh.
Senyawa ini bermanfaat untuk mencegah berbagai kondisi kesehatan mulai dari menurunkan tekanan darah tinggi hingga mencegah kanker.
Di bawah ini terdapat 5 manfaat biji anggur bagi kesehatan. Apa saja?
1. Kurangi tekanan darah tinggi
Biji anggur mampu melindungi pembuluh darah dan arteri dari kerusakan, yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi) dan masalah kardiovaskular lainnya.
Selain itu, senyawa yang ada dalam biji anggur mampu merangsang aktivitas vitamin C dalam tubuh, yang akan meningkatkan produksi kolagen dan mempercepat proses perbaikan pembuluh darah yang rusak.
2. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Flavonoid yang ada dalam biji anggur merangsang vitamin C dalam tubuh, tetapi bijinya juga mengandung vitamin E dalam jumlah sedang.
Vitamin E dapat membantu meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh untuk bertahan melawan bakteri dan patogen virus. Juga, antioksidan dalam biji anggur dianggap 30-50 kali lebih kuat daripada vitamin C.
3. Merangsang fungsi otak
Senyawa kompleksproanthocyanidin oligomerdapat merangsang fungsi kognitif, yang akan membantu meningkatkan konsentrasi, memori, retensi dan suasana hati.
Ini penting bagi orang yang menderita risiko penyakit Alzheimer dan penyakit neurodegeneratif. Jadi, mulailah makan biji anggur untuk fungsi kognitif yang lebih baik.
4. Mencegah kanker
Penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi biji anggur dapat meminimalkan risiko kanker kulit dan bahkan memperlambat pertumbuhan pembentukantumorkulit.
Bijinya juga bermanfaat untuk melawan kankerpayudara, dan kanker prostat. Efeknya terhadap radikal bebas membantu menghentikan kerusakan sel yang meningkatkan risiko pengembangan penyakit ini.(*)
Simak video menarik berikut:




