Mencermati Peluang `Digital Nomad` di Kepulauan Seribu

Mencermati Peluang `Digital Nomad` di Kepulauan Seribu

Gaya Hidup | netralnews.com | Senin, 30 Mei 2022 - 08:41
share

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Dulu ada pemahaman bahwa pekerja wajib di kantor dari Senin hingga Jumat, mulai pukul delapan pagi hingga waktunya pulang sekitar pukul lima sore atau bahkan bisa lembur.

Kini, seiring makin canggihnya teknologi, bekerja tak mesti harus selalu di kantor namun bisa di luar kantor bahkan sambil berwisata.

Generasi milenial memang begitu lekat dengan teknologi terbaru dan mereka membutuhkan suasana berbeda dalam bekerja agar tidak monoton di dalam ruangan kantor.

Terminologi itu disebut "digital nomad" atau bekerja tidak menetap dalam satu tempat.

Namun tidak semua jenis pekerjaan bisa dilakukan sambil berwisata atau "plesiran".

Beberapa jenis pekerjaan yang bisa dilakukan dimana saja di antaranya penulis lepas, pencipta konten digital, pemasaran digital, fotografi hingga Youtuber.

Peluang ekonomi

Pelaku ekonomi, salah satunya yang bergerak di sektor pariwisata tentunya tidak boleh ketinggalan mencermati potensi pekerja digital itu.

Tentunya mereka mencari tempat yang menarik, suasana berbeda didukung fasilitas lainnya untuk memenuhi kebutuhan tren pekerja saat ini.

Apalagi setelah hampir dua tahun dihantam pandemi COVID-19, peluang-peluang baru harus terus digali untuk memutar ekonomi termasuk dari sisi pariwisata.

Tak hanya oleh pelaku usaha namun juga pemerintah daerah pun harus mencari ide kreatif menggenjot pendapatan asli daerah.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, misalnya, melirik secara serius potensi "digital nomad" di Kepulauan Seribu.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun telah menggaungkan kembali potensi wisata di Kepulauan Seribu termasuk menyasar segmentasi pasar "digital nomad".

Sebagai rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-495 DKI Jakarta, Anies mencanangkan "Jakarta Hajatan" yang dilaksanakan di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu, pada Selasa, 24 Mei 2022.

Ia beralasan, tujuan pencanangan ulang tahun Jakarta dilakukan di Kepulauan Seribu untuk menegaskan bahwa wilayah DKI Jakarta tidak hanya kawasan daratan tapi juga kepulauan yang memiliki potensi ekonomi.

Anies menilai Jakarta merupakan salah satu ibu kota di dunia yang memiliki keunikan, yakni memiliki kepulauan. Sedangkan kota lain di dunia tak banyak memiliki pulau sebanyak Kepulauan Seribu.

Sekilas Pulau Bidadari

Di Kabupaten Kepulauan Seribu terdapat sekitar 111 pulau. Dari jumlah itu, 11 pulau di antaranya adalah pulau berpenduduk.

Tujuh pulau berpenduduk di antaranya disiapkan sebagai kawasan wisata, termasuk Pulau Bidadari sebagai percontohan. Pulau Bidadari merupakan pulau yang bisa dibilang paling dekat dengan Jakarta.

Pulau seluas sekitar enam hektare itu dapat ditempuh sekitar 40 menit menggunakan perahu cepat, salah satunya dari Dermaga Marina di Ancol, Jakarta Utara.

Suasana berbeda begitu terasa di pulau tak berpenduduk ini. Jauh dari hingar bingar gemerlap dan kebisingan daratan Jakarta.

Dari pulau ini juga pengunjung dapat melihat "angkuhnya" gedung-gedung pencakar langit yang menjulang tinggi di daratan Jakarta.

Begitu menginjakkan kaki di pulau mungil itu, pengunjung langsung merasakan suasana tropis, disambut udara segar dari laut, deburan ombak dan hijaunya pepohonan di sekitar pulau.

Nuansa sejarah juga terasa di pulau ini dengan peninggalan Benteng Martello sebagai bangunan pertahanan saat masa penjajahan.

Bangunan yang disusun dari batu bata itu masih berdiri kokoh meski beberapa bagian sudah runtuh.

Di pulau itu juga ada kawasan bakau (mangrove) yang menahan hantaman gelombang serta rindangnya pepohonan yang menjadi habitat satwa di kawasan pulau.

Sejumlah akomodasi berupa penginapan juga tersedia, mulai dari gaya khas Betawi, pecinan hingga gaya barat. Di pulau itu juga terdapat restoran, hingga olahraga air di antaranya ski atau bermain kano.

Masyarakat dapat mengakses laman plus Jakarta, kanal Pulau Bidadari dan Taman Impian Jaya Ancol untuk menjajal Pulau Bidadari.

Jaringan internet

Sesuai dengan namanya, "digital nomad" pastinya membutuhkan koneksi internet yang menjadi salah satu prioritas.

Meski sinyal beberapa penyedia jasa telekomunikasi masih bisa dijangkau di pulau itu, namun kecepatan data masih belum begitu kencang.

Untungnya, di pulau itu setidaknya ada dua pemanfaatan jaringan internet, yakni JakWifi dan Pulau Bidadari yang dapat dinikmati gratis.

Gubernur Anies mengatakan untuk wilayah DKI Jakarta termasuk beberapa wilayah Kepulauan Seribu tersebar 9.000 titik jaringan internet tanpa kabel.

Koneksi internet menjadi bagian penting di era yang serba digital ini. Hal itu menjadi salah satu bagian dari tiga aspek penting pengembangan pariwisata, yakni amenitas atau fasilitas pendukung.

Kemudian, ada juga aksesibilitas atau sarana dan prasarana transportasi dan atraksi atau keunikan baik keindahan alam dan budaya yang menjadi daya tarik.

Ketiganya menjadi syarat minimal yang harus dimiliki sebuah destinasi wisata, termasuk Pulau Bidadari dan pulau lainnya di Kepulauan Seribu yang dikembangkan jadi daerah wisata.

Wisata berkelanjutan

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta membuat paket wisata untuk memastikan keberlanjutan sektor pariwisata di pulau tersebut.

Kepala Dinas Parekraf DKI Jakarta, Andhika Permata mengungkapkan, pihaknya menggandeng manajemen yang mengelola Pulau Bidadari untuk membuat paket wisata termasuk mengakomodasi digital nomad.

Paket wisata itu bahkan bisa dilakukan selama sehari tanpa menginap. Artinya, pagi berangkat, sore hari kembali lagi ke Jakarta.

Namun bagi wisatawan petualang, bisa juga menginap di pulau itu.

Adapun paket wisata yang ditawarkan meliputi akomodasi, perjalanan menggunakan perahu cepat mengunjungi pulau sekitar yang memiliki nilai sejarah di era penjajahan Belanda di antaranya Pulau Cipir, Pulau Kelor dan Pulau Onrust.

Untuk menggairahkan potensi wisata, Andhika akan mengajak para pegawai dari sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mencoba bekerja sambil wisata di Pulau Bidadari.

Tak hanya itu, pihaknya akan menggandeng figur publik yang memiliki banyak pengikut di akun media sosial (influencer) sebagai ajang promosi.

Selanjutnya, Pemprov DKI akan mengembangkan pulau-pulau lain di antaranya Pulau Untung Jawa, Tidung Kecil, hingga Pramuka yang merupakan pulau berpenghuni.

Untuk memastikan program wisata berkelanjutan, pihaknya perlu menambahkan rute transportasi laut dari dan menuju Kepulauan Seribu dengan jadwal yang jelas dan harga yang lebih terjangkau.

Konektivitas internet yang rencananya menambahkan titik-titik JakWifi di pulau-pulau publik juga perlu digenjot.

Kebutuhan dasar di antaranya listrik dan air juga perlu dipastikan ketersediaannya untuk mendukung program wisata.

Yang tak kalah penting adalah ketika wisata sudah dibuka lebih besar, keberlanjutan pulau perlu menjadi perhatian.

Bagaimanapun kehadiran manusia di suatu destinasi tentunya menghasilkan dampak misalnya tata kelola sampah.

Jangan sampai keran wisata yang sudah dibuka lebar itu justru melupakan aspek lingkungan dan keasrian pulau.

Begitu juga daya tampung pulau terhadap kehadiran wisatawan juga perlu menjadi perhatian agar pariwisata terus berkualitas dan tetap menjaga keberlanjutan.

Penulis: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Topik Menarik