Baru Tahu ya Kalau Patung GWK Punya Arti Ini
BALI, NETRALNEWS.COM - Salah satu tempat wisata di Pulau Bali yang sudah dikenal dunia adalah Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana atau kerap disebut dengan GWK.
GWK merupakan sebuah taman wisata budaya yang terletak di bagian selatan pulau Dewata.
Di dalam area kawasan wisata GWK ini terdapat patung Dewa Wisnu, yang mengenakan mahkota berwarna emas yang sedang menunggangi burung Garuda dengan ukuran patung yang sangat besar. Oleh karena itu, tempat wisata ini diberi nama Garuda Wisnu Kencana (GWK).
Kata Garuda sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti sebuah burung yang badannya seperti manusia. Namun kepala dan kaki menyerupai burung serta di bagian punggung terdapat sayap. Burung Garuda merupakan burung mistis dari Mitologi Hindu yang berasal dari India dan berkembang di wilayah Indonesia sejak abad ke-6. Burung Garuda itu sendiri melambangkan kekuatan, sementara warna emas pada burung garuda itu melambangkan kemegahan atau kejayaan.
Kemudian, Wisnu adalah salah satu dewa dalam Agama Hindu yang memiliki peranan dalam memelihara serta menjaga semua hasil ciptaan Tuhan. Sedangkan Kencana artinya adalah Emas.
Selain menjadi tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi, GWK juga memiliki sejumlah fakta dan keunikan yang menjadi daya tarik tersendiri.
Berikut sejarah dan fakta menarik tentang Garuda Wisnu Kencana, seperti dirangkum dari berbagai sumber:
1. GWK tersusun dari 754 modul
Patung Garuda Wisnu Kencana yang bisa dilihat dari kejauhan ini terdiri dari sekitar 754 modul. Satu modulnya berukuran 4x3 meter dengan berat lebih kuran 1 ton.
Pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana membutuhkan banyak sekali material dan pekerja.
Terdapat setidaknya 1.000 pekerja yang terlibat dalam pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana yang kemudian dibagi dua. Di Bandung terdapat 400 pekerja, sedangkan di Bali terdapat 600 pekerja.
2. GWK berdiri setelah penantian selama 28 tahun
Patung ikonik di Bali ini tidak dibuat dalam waktu singkat. Butuh waktu lama untuk bisa melihat keindahan patung Garuda Wisnu Kencana seperti saat ini. Proses pembangunan patung GWK memakan waktu sampai 28 tahun.
Pembangunan patung GWK pertama kali digagas pada tahun 1989. Pada waktu itu Nyoman menuangkan ide pembuatan patung tersebut bersama Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Joop Ave, Menteri Pertambangan dan Energi IB Sudjana, serta Gubernur Bali Ida Bagus Oka.
Setahun berikutnya proyek ini pun disetujui oleh Presiden Soeharto. Namun, proses simulasi peletakan batu pertama patung ini dilaksanakan pada 2013 sudah berdiri dengan lengkap.
3.GWK, salah satu patung tertinggi di dunia
Patung GWK ini menjadi patung tertinggi di dunia dan mampu mengalahkan Patung Liberty di Amerika Serikat. Total ketinggian patung ini mencapai 121 meter dan lebar 64 meter. Selain itu kemegahannya bisa dilihat bahkan dari berbagai kawasan lain di Bali yang jaraknya cukup jauh.
Patung Liberty saja tingginya hanya mencapai 93 meter. Ini suatu prestasi yang membanggakan bahwa karya anak bangsa bisa mendunia. Biaya pembangunannuya sendiri memakan total sebesar Rp450 miliar.
4. Filosofi patung GWK
Menurut situs web Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, patung Garuda Wisnu Kencana ini menggambarkan Dewa Wisnu yang tengah mengendarai Garuda. Dalam mitologi Hindu, Dewa Wisnu dipandang sebagai pelindung alam semesta.
Ia didampingi oleh Garuda yang melambangkan kesetiaan dan pengabdian tanpa pamrih. Sementara kencana adalah emas, artinya keduanya dihiasi mahkota dari mosaik emas. Garuda juga merupakan lambang negara Indonesia dan melambangkan kemerdekaan.
5. Bahan baku GWK menggunakan logam tembaga
Bahan baku atau material pembagunan permukaan patung Garuda Wisnu Kencana menggunakan logam tembaga. Total tembaga yang digunakan seluas 25.000 meter persegi. Selain itu, permukaan patung juga dilapisi kuningan.
6. Dibangun di atas bekas lahan penambangan kapur liar
Ini fakta GWK Bali selanjutnya yang bikin melongo. Tanah di daerah Ungasan Bali banyak yang merupakan hamparan kapur. Begitu pula tanah yang menjadi lokasi dibangunnya patung GWK yang merupakan perbukitan kapur. Lahan tempat dibangunnya GWK ini adalah lahan bekas penambangan kapur liar yang sudah ditinggalkan.
7. Ada Mata Air Abadi
Lagi Viral Gen ZTaiwan Jalan Menunduk seperti Budaya Indonesia, Netizen: Beneran Apa Ngejek?
Di area GWK, ada sumber mata air yang dikeramatkan. Penduduk setempat menyebutnya sebagai Pura Somaka Giri. Konon katanya, mata air ini nggak pernah kering meskipun sedang musim kemarau. Sumber mata air ini sudah ada sejak kawasan tersebut belum dibangun jadi GWK.
8. Diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Patung GWK adalah mahakarya kelas dunia yang jadi kebanggaan Bali, bahkan kebanggaan Indonesia.
Peresmian patung GWK ini dilakukan pada tanggal 22 September 2018 oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam pidato beliau, Presiden Jokowi menyebutkan kalau patung GWK pasti bisa bertahan hingga 100 tahun.
Baru-baru ini Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenperekraf/Wakabaparekraf) Angela Herliani Tanoesoedibjo meninjau kesiapan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, Bali, salah satu destinasi wisata yang ditawarkan pada _fieldtrip_ delegasi _Global Platform for Disaster Risk Reduction_ (GPDRR) 2022.
Wamenparekraf Angela menyampaikan bahwa Kemenparekraf akan memperkenalkan GWK sebagai salah satu destinasi wisata yang turut melestarikan budaya lokal dan juga meningkatkan perekonomian masyarakat melalui berbagai kegiatan budayanya.
Saya harapkan para delegasi bisa menikamati kawasan GWK, menikmati pertunjukan budaya yang ditampilkan oleh para seniman Bali, ujar Wamenparekraf.
Wamenparekraf pun mengungkapkan kekagumannya pada salah satu ikon menarik yang ada di Taman Budaya GWK Bali, yakni Patung Garuda Wisnu Kencana.
"Patung GWK Bali ini dibuat sebagai simbol penyelamatan lingkungan dan dunia. Pas sekali dengan konsep pariwisata yang mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif, ujar Wamenparekraf Angela.
GWK Cultural Park juga merupakan salah satu tempat yang akan digunakan sebagai lokasi acara jamuan makan malam para delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada November 2022.
Saat ini GWK telah disiapkan juga untuk menyambut delegasi pada KTT G20. Penataan GWK terus dilakukan untuk mendukung pengembangan destinasi pariwisata yang berstandar internasional dan berwawasan budaya di Bali, ujar Wamenparekraf.










