Hentikan Kebiasaan Buruk Sisakan Makanan Demi Kehidupan dan Lingkungan

Hentikan Kebiasaan Buruk Sisakan Makanan Demi Kehidupan dan Lingkungan

Gaya Hidup | gatra.com | Jum'at, 27 Mei 2022 - 00:31
share

Jakarta, Gatra.com Sejumlah masyarakat Indonesia masih melakukan kebiasaan buruk menyisakan makanan. Kebiasaan tersebut bukan hanya tidak menunjukkan kepedulian bagi kalangan susah, tetapi juga memicu pemanasan global.

Lantas, apa hubungan sisa makanan dengan pemanasan global?Sisa makanan menjadi sampah organik, lalu menghasilkan gas metana ketika dibuang dan menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Gas metana merupakan salah satu Gas Rumah Kaca (GRK) yang menyebabkan efek rumah kaca, penyebab terjadinya pemanasan global ( global warming ). Pasalnya, gas metana akan merusak lapisan ozon.

Untuk mengajak masyarakat agar meninggalkan kebiasaan buruk tersebut dan menumbuhkan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan dan sesama, Nongshim Indonesia melakukan kampanye gerakan Seribu Nongsim untuk Semua.

Brand Manager PT Sukanda Djaya, Jenny Liliyanty dalam keterangan pada Kamis (26/5), menyampaikan, gerakan ini awalnya dilakukan di platform digital dengan menggerakkan followers sebagai partisipan.

Menurutnya, kegiatan tersebut mengajak para peserta untuk mengikuti aktivitas yang dilakukan di akun Instagram Nongshim, yakni setiap video yang masuk akan dikonversi dengan jumlah produk Nongshim yang akan dibagikan.

Selain memberikan pesan positif, lanjut Jenny, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan dampak nyata kepedulian Nongshim Indonesia di dalam sektor pangan, terutama yang erat kaitannya dengan menumbuhkan empati di kehidupan sosial.

Nongshim Indonesia sebagai supplier dan pemilik brand produk panganan, merasa perlu berkontribusi untuk memberikan social impact yang nyata ke target-target yang tepat, ujarnya.

Menurutnya, kegiatan ini juga bertujuan menyampaikan pesan sosial secara positif mengenai dampak akan perubahan kebiasaan konsumsi makanan dan menumbuhkan rasa empati dari masyarakat secara menyeluruh.

Kegiatan tersebut juga dilakukan secara luring ( offline ) setelah melandainya pandemi Covid-19 dan melanjutkan kampanye digital sebelumnya di platform sosial media. Dari hasil kampanye ini, ribuan produk Nongshim, yakni Shin Ramyun, Shin Ramyun Shrimp, Neoguri, Kimchi Ramyun, dan Claypot Ramyun berhasil didistribusikan.

Jenny mengungkapkan, produk tersebut didistribusikan ke beberapa target penerima, yaknipanti asuhan, organisasi nonpemerintah, komunitas, dan pekerja pelayanan publik, serta masyarakat yang membutuhkan.Hargai makanan kita, hidup jadi berkah, katanya.

Topik Menarik