Review: Drama Korea `Tomorrow`, Banyak Beri Pelajaran Hidup Sekaligus Buat Menangis
Sebagai orang yang lebih suka menghabiskan waktu luang di rumah saja, serial Korea kerap menjadi pilihan untuk jadi teman santai saya. Dari beberapa judul drama Korea yang belakangan ini saya tonton, Tomorrow menjadi salah satu yang sukses membuat saya kerap menangis dengan cerita yang disuguhkan. Daripada berlama-lama, simak ulasan saya mengenai drama yang baru saja berakhir minggu lalu ini, yuk!
Sinopis
Serial Korea yang tayang perdana 1 April lalu ini berkisah tentang Tim Manajemen Krisis bentukan organisasi alam baka Joomadeung, yang beranggotakan 3 malaikat maut, Gu Ryeon (Kim Hee-sun), dan Im Ryoong-gu (Yoon Ji-on), dan Choi Joon-woong (Rowoon \'SF9\').
Berbeda dengan malaikat maut lain yang bertugas menjemput arwah manusia yang meninggal, Tim Manajemen Krisis diberi tugas khusus untuk menggagalkan dan menyelamatkan orang-orang yang berniat untuk mengakhiri hidupnya sendiri.
Selain bercerita tentang bagaimana aksi tim tersebut menjalankan misinya, drama ini juga disuguhkan dengan misteri di balik kisah masa lalu dari para malaikat maut semasa hidup, hingga akhirnya mereka memilih untuk bergabung dengan Joomadeung daripada bereinkarnasi.
Hadir dengan kisah berbeda dalam setiap episodenya

Berbeda dengan serial lainnya yang memiliki cerita bersambung, Tomorrow selalu hadir dengan kisah berbeda di setiap episodenya. Seperti di episode awal, drama ini menceritakan tentang isu bullying yang terjadi di masa remaja, namun trauma yang dirasakan korban masih terasa sampai ia dewasa, bahkan kerap memicunya melakukan bunuh diri.
Meskipun tiap episode mengangkat kisah berbeda, latar belakang kisah tokoh utamanya diceritakan sedikit demi sedikit seperti sebuah puzzle yang akan terjawab menjelang episode akhir.
Mengajak penonton lebih melek dengan isu suicide

Bukan hanya menyuguhkan kisah yang menyentuh, Tomorrow juga seakan ingin menunjukkan isu bunuh diri yang sejak dulu pun sudah kerap terjadi di masyarakat, yang mungkin bagi sebagian orang atau kelompok masih tabu untuk dibahas.
Namun, melalui drama ini, penonton diajak untuk menyadari bahwa permasalahan ini sangat dekat dengan kehidupan. Bukan hanya berfokus pada isu bunuh diri saja, tapi drama ini mengajarkan penontonnya untuk lebih peduli dengan orang-orang di sekitarnya, terutama mereka yang memiliki masalah terhadap kesehatan mental.
--------------------------------------- SPLIT PAGE ---------------------------------------
Beri pesan moral

Sebagai orang yang jarang menangis, drama Korea ini sukses membuat saya meneteskan air mata di hampir setiap episodenya. Selain karena konflik yang diangkat adalah realita yang banyak dialami orang, termasuk saya, drama ini juga memiliki pesan yang mendalam bagi para penontonnya.
Contohnya pada episode perdana yang menceritakan tentang perjuangan Choi Joon-woong untuk mendapatkan pekerjaan, namun selalu gagal padahal dia memiliki banyak keahlian bersertifikat. Dari kisah ini saja saya pun semakin menyadari tentang sulitnya mendapat pekerjaan impian di masa sekarang. Dari situ, saya pun diajari untuk lebih bersyukur dengan pekerjaan yang saya miliki saat ini.
Kemudian juga ada kisah tentang seorang kakek veteran perang yang berniat bunuh diri karena memiliki banyak penyesalan dalam hidupnya. Padahal dia mengorbankan masa mudanya berjuang membawa kemerdekaan untuk negaranya, tapi orang sekitar hanya melihatnya sebagai kakek pemungut sampah. Dari situ kita disadarkan, bahwa mungkin sering kali orang-orang hanya menghakimi seseorang dari luar, padahal tidak pernah mengetahui apa sebenarnya yang telah dialami.
Pendapat saya

Menurut saya pribadi, serial dengan total 16 episode ini berhasil memberikan pesan mendalam melalui kisah dan perjuangan masing-masing tokoh. Apalagi, drama ini bukan hanya mengajarkan bagaimana berempati dan menghargai orang lain, tapi juga ingin menekankan pada penonton bahwa bunuh diri bukanlah jalan keluar dari masalah yang kita hadapi dalam hidup.
Lagi Viral Gen ZTaiwan Jalan Menunduk seperti Budaya Indonesia, Netizen: Beneran Apa Ngejek?
Meski banyak menceritakan masalah hidup, tapi drama korea ini tidak akan membuat penontonnya bosan. Sebab, pada setiap episodenya, Tomorrow juga menyisipkan adegan-adegan komedi dan tingkah konyol dari anggota Tim Manajemen Krisis yang akan membuatmu tertawa.
Selain itu, misteri masa lalu antara pimpinan elit Tim Manajemen Pemandu Arwah, Park Joong-gil (Lee Soo-hyuk) dan Gu Ryeon pun menjadi daya tarik untuk mengikuti drama ini hingga akhir episodenya. Jadi, menurut saya, drama Korea Tomorrow sangat cocok dijadikan tontonan yang menghibur sekaligus memberikan banyak pelajaran berharga, terutama soal menghargai hidup.
Apakah kamu juga menyaksikan drama ini? Bagikan pendapatmu, yuk!
Sumber Gambar










