Larangan Ekspor CPO Dicabut Di Dunia Maya Warga Teriak Migor Masih Mahal

Larangan Ekspor CPO Dicabut Di Dunia Maya Warga Teriak Migor Masih Mahal

Gaya Hidup | BuddyKu | Sabtu, 21 Mei 2022 - 07:49
share

Pemerintah mencabut larangan ekspor crude palm oil (CPO) dengan pertimbangan pasokan minyak goreng alias migor di dalam negeri sudah berlimpah. Pencabutan larangan ekspor ini pun jadi omongan para warganet. Sebab, walaupun pasokan migor berlimpah, harganya masih mahal.

Pencabutan larangan ekspor CPO ini akan berlaku pada Senin (23/5). Presiden Jokowi menjelaskan, sejak larangan ekspor diterapkan, Pemerintah terus memantau dan mendorong berbagai langkah untuk memastikan ketersediaan migor. Berdasarkan pengecekan langsung saya di lapangan dan juga laporan yang saya terima, alhamdulillah pasokan minyak goreng terus bertambah, ujar Jokowi, Kamis (19/5).

Kebutuhan migor curah nasional per bulan sekitar 194 ribu ton. Sebelum pelarangan ekspor, yaitu Maret, pasokan hanya 64,5 ribu ton. Setelah pelarangan ekspor, yakni April, pasokan berlimpah hingga 211 ribu ton per bulan, melebihi kebutuhan nasional bulanan.

Jokowi menyebut, dengan kebijakan itu, terjadi penurunan harga migor. Sebelum ada larangan ekspor, harga migor curah tembus Rp 19.800 per liter. Setelah ada larangan, harga migor curah jadi Rp 17.200-17.600 per liter. Menurutnya, hasil positif ini merupakan usaha bersama, baik Pemerintah, BUMN, dan swasta.

Walaupun memang ada beberapa daerah yang saya tahu harga minyak gorengnya masih relatif tinggi, tapi saya meyakini, dalam beberapa minggu ke depan, harga minyak goreng curah akan semakin terjangkau menuju harga yang kita tentukan. Karena ketersediaannya semakin melimpah, ucap Jokowi.

Menindaklanjuti pernyataan Presiden, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mencabut Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 22 Tahun 2022 tentang Larangan Sementara Ekspor CPO, Refined , Bleached and Deodorized (RBD) Palm Oil, RBD Palm Olein, dan Used Cooking Oil .

Untuk memastikan ketersediaan migor murah, Kemendag bersama BUMN dan pelaku usaha akan terus memperluas program Migor Rakyat, yang menjual migor curah Rp 14 ribu per liter. Dalam implementasinya, program ini akan menggunakan teknologi aplikasi digital dan tersinkronisasi secara nasional.

Setiap orang dapat membeli minyak goreng curah satu hingga dua liter per hari dengan menunjukkan KTP. Saat ini, sudah tersedia lebih dari 2 ribu titik dan dalam waktu dekat, terjangkau 10 ribu titik, ujar Lutfi.

Dengan upaya bersama ini, klaim dia, perlahan-lahan pasokan migor semakin berlimpah dan harga di dalam negeri berangsur turun meski harga CPO internasional tengah melonjak. Namun, momentum ini harus kita jaga bersama. Oleh karena itu, saya mengimbau seluruh pihak untuk mengikuti aturan yang berlaku demi kemaslahatan seluruh masyarakat Indonesia. Prioritas pemerintah akan selalu tentang kepentingan rakyat, kata dia.

Para warganet mengakui, pasokan migor kini memang berlimpah, tapi harga migor masih mahal.

Sejak kapan sih Pak harga minyak goreng turun? Hahahaha, sindir @sarjoniii.

Akun @__NRamadh4n menganggap, Jokowi dan Lutfi bercanda dengan menyebut migor sudah turun. Ah, Bapak bercanda. Cuma \'beranjak\' turunkan. Suka susah Pak turunnya di sini kalau sudah naik, tulisnya.

Pemilik akun @b_lajono melaporkan, di daerahnya, hingga saat ini harga migor masih mahal. Sampai sekarang, di Sulawesi Tenggara minyak goreng masih belum normal, ucapnya.

Sementara akun @_arbh sudah tak sabar dengan kondisi harga migor yang masih saja mahal. Kapan turunnya harga minyak Pak? keluhnya.

Topik Menarik