Tafsir Surat Al Baqarah Ayat 254: Kewajiban Berinfak di Jalan Allah Ta`ala

Tafsir Surat Al Baqarah Ayat 254: Kewajiban Berinfak di Jalan Allah Ta`ala

Gaya Hidup | BuddyKu | Jum'at, 20 Mei 2022 - 02:37
share

SURAT Al Baqarah Ayat 254 menjelaskan kewajiban seorang hamba untuk berinfak di jalan Allah Subhananhu wa Taala selagi masih ada kesempatan. Berikut bunyi Surat Al Baqarah Ayat 254:

Arab-Latin:

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa\'at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim.

Dalam Tafsir Al-Muyassar dari Kementerian Agama Saudi Arabia, Allah mengimbau kepada hambaNya agar mau mengeluarkan zakat yang wajib serta bersedekah dengan rezeki pemberian dari RabbNya sebelum hilang kesempatan. Baik mati ataupun hari kiamat.

Karena saat kiamat itu tidak ada kegiatan jual beli yang menghasilkan keuntungan. Harta sebanyak apapun tak dapat menebus kita dari siksaan. Hubungan persaudaraan, suami istri pun tidak dapat menolong pada saat hari akhir.

Hal senada juga disampaikan dalam Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta\'dzhim al-Qur\'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur\'an Universitas Islam Madinah menjelaskan bahwa Allah memerintahkan orang-orang beriman untuk berinfak pada segala jenis jalan kebaikan dengan harta yang Allah berikan kepada mereka.

Membayar zakat dan bersedekah saat ini akan menjadi syafaat pada hari akhir kelak. Karena di hari kiamat hari dimana seseorang tidak dapat menebus dirinya dengan harta dan tidak akan mendapatkan penolong yang dapat menolongnya dari azab.

Sementara itu, Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi dalam Aisarut Tafasir Allah Taala memanggil hamba-hambaNya yang beriman dan memerintahkan mereka untuk mengeluarkan sebagian harta (infaq) di jalan Allah.

Sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Nya dan mengumpulkan bekal sebelum hari kiamat, untuk menghadapi perjumpaan dengan Nya dimana tidak ada lagi tebusan maupun jual beli.

Tidak ada sedekah yang bermanfaat dan syafaat yang berlaku. Orang-orang yang ingkar (kafir) terhadap kenikmatan Allah dan syariat-syariatNya merekalah orang-orang zhalim yang pantas mendapatkan azab, keharaman dan kerugian.

Topik Menarik