Asal Usul Badarawuhi, Lelembut Penunggu Desa Penari yang Terusir dari Kerajaan Pantai Selatan
BAGI kalian yang mengikuti perjalanan kisah KKN di Desa Penari, mulai dari utas yang ditulis oleh akun Twitter Simple Man, novel, hingga diangkat dalam layar lebar, sosok bernama Badarawuhi tentu sudah bukan hal yang asing lagi.
Pasalnya, dalam cerita KKN di Desa Penari, sosok ini merupakan antagonis utama dalam cerita, dan kehadirannya selalu tak diharapkan oleh para tokoh yang terlibat.
Dilansir dari akun Twitter @RatuNgondyek, Badarawuhi diceritakan sebagai makhluk halus atau lelembut penunggu Desa Penari.
Ia berasal dari Pantai Selatan. Konon dia diusir dari Kerajaan Pantai Selatan karena merasuki salah satu penari yakni Ratna Narekh di timur Pulau Jawa.

Sehari-hari Ratna Narekh adalah pemimpin suatu desa dan murid seorang ksatria di zaman Raja Kerajaan Kediri, Prabu Airlangga.
Dia bersama dengan empat murid lain melarikan diri ketika sang guru ditaklukkan Mpu Barada. Keempat saudara seperguruannya tersebut melarikan diri ke Bali, sementara Ratna Narekh, bersembunyi di bagian timur Pulau Jawa, dan mulai membangun sebuah pemukiman.
Ada sebuah pelataran yang digunakan Ratna Narekh dan penduduk desa untuk memuja dewa dan arwah leluhur dengan tarian di desa yang baru dibangun tersebut. Ratna Narekh sengaja tak memperlihatkan kekuatannya untuk menghindari kejaran Mpu Barada.
Hidupnya kini hanya digunakan untuk mempelajari lontar yang dibawanya ketika kabur. Lontar itu istimewa karena membawanya mempelajari berbagai ilmu kanuragan dan kanujiwan untuk menaklukkan pimpinan lelembut yang ada di hutan-hutan Pulau Jawa. Ratna Narekh juga mendapat anugerah awet muda karena lontar tersebut.









