Polemik CSR di Kaltim, Respons Gubernur Kaltim Tegas

Polemik CSR di Kaltim, Respons Gubernur Kaltim Tegas

Gaya Hidup | genpi.co | Minggu, 15 Mei 2022 - 06:00
share

GenPI.co Kaltim - Gubernur Kaltim Isran Noor menanggapi terkait polemik dana CSR perusahaan di Kaltim kepada perguruan tinggi di Jawa. Dia mengatakan sudah sejak dulu banyak perusahaan menyalurkan CSR ke luar Kaltim.

Namun saat itu memang tidak mendapatkan sorotan seperti saat ini.

Para pengusaha di Kaltim itu mulai sejak dulu banyak sekali yang menyalurkan CSR dia ke luar Kaltim. Cuma tidak mendapatkan sorotan seperti sekarang, katanya, Jumat (13/05/2022).

Bahkan dia mengatakan nilai yang saat ini diributkan terbilang kecil.

Ya termasuk perusahaan negara atau BUMN. Yang menyalurkan CSR nya di luar Kaltim, padahal mereka operasionalnya di Kaltim, kata dia.

Terkait adanyapermasalahan ini, dia mengaku tidak bisa menyalahkan siapa-siapa.

Minggu depan saya akan lakukan pembahasan terkait ini, melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, ujarnya.

Terkait penyaluran dana CSR di Kaltim, jelas dia, telah diterbitkan Pergub Nomor 27 tahun 2021 tentang pelaksanaan program prioritas tanggung jawab sosial dan lingkungan serta program kemitraan dan bina lingkungan di Provinsi Kalimantan Timur.

Dalam pergub tersebut, penggunaan dana-dana CSR seluruh perusahaan di Kaltim untuk penyalurannya memfokuskan pada pembangunan rumah layak huni di Kaltim, jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, perusahaan tambang batu bara PT Bayan Resources Tbk menyebut pemberian dana ratusan miliar untuk perguruan tinggi ternama di Jawa bukan dari dana corporate social responsibility ( CSR).

Hal tersebut untuk mengklarifikasi pernyataan Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi.

Sebelumnya, Hadi mengatakan ada perusahaan tambahan di Kaltim yang memberikan dana CSR ratusan miliar kepada universitas di Pulau Jawa.

Sementara,perguruan tinggi di Kaltim tidak mendapatkan bantuan tersebut. Hal tersebut sempat menuai polemik di Kalimantan Timur.

Humas PT Bayan Resources, Syahbuddin menjelaskan sumber dana yang disalurkan merupakan dana pribadi pemegang saham sekaligus presiden direktur Bayan Resources Dato Low Tuck Kwong.

Mekanisme penyaluran CSR harus sesuai dokumen rencana kerja. Berbeda dengan dana pribadi Dato Low Tuck Kwong yang diberikan kepada Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Gadjah Mada," kata dia, Kamis (13/05/2022).

Dia mengatakan, keriuhan yang muncul di Kaltim terkait masalah donasi tersebut akan segera dikomunikasikan kepada Dato Low Tuck Kwong.

Tidak hanya itu pihaknya juga akan berkomunikasi dengan Universitas Mulawarman dan perguruan tinggi yang lain di Kaltim.

"Insyaallah, setelah ini ada komunikasi dengan perguruan tinggi," katanya.

Dia menjelaskan bahwa penyaluran dana CSR Bayan Resources sebenarnya juga tidak melepaskan kegiatan pendidikan di Kaltim, berupa pemberian beasiswa kepada masyarakat Tabang, Kutai Kartanegara, yang kurang mampu.

Di Project Tabang, ada bantuan Rp10 juta per tahun bagi 74 mahasiswa. Ada pula dua mahasiswa yang kuliah di luar negeri yang diberi bantuan Rp105 juta per tahun, katanya.(pemprov kaltim)

Simak video menarik berikut:

Topik Menarik