Temui CEO Kakap AS, Ini Sederet Permintaan Jokowi

Temui CEO Kakap AS, Ini Sederet Permintaan Jokowi

Gaya Hidup | BuddyKu | Jum'at, 13 Mei 2022 - 20:39
share

JAKARTA Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan sejumlah pimpinan perusahaan di Amerika Serikat (AS) dari berbagai sektor, baik itu sektor industri penerbangan, energi, pertambangan, dan digital. Acara yang merupakan bagian rangkaian dari KTT ASEAN-AS ini mengambil tema ASEAN Matters for the US and US Matters for ASEAN.

Acara ini juga turut dihadiri oleh Secretary of Commerce USTR dan Utusan Khusus Presiden AS untuk Perubahan Iklim John Kerry. Dalam pertemuan dengan para CEO ini, Jokowi juga diberikan kesempatan untuk berbicara pertama dan menyampaikan keynote speech.

"Dalam pertemuan tersebut, Bapak Presiden menyampaikan beberapa hal. Yang di awal, ASEAN telah sukses membangun kawasan dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan damai. PDB ASEAN kini telah mencapai USD3,3 triliun," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi pers virtual, Jumat (13/5/2022).

Jokowi mengharapkan kerjasama dengan kalangan swasta AS dalam pengembangan infrastruktur digital memfasilitasi digital capacity building serta mendukung ASEAN dan Indonesia masuk global value chain melalui digitalisasi.

"Pak Presiden mengharapkan pertemuan ini menjadi momentum kehadiran kembali AS di kawasan melalui perusahaan-perusahaannya dengan kerja sama yang saling menguntungkan," kata dia.

Di sisi lain, Jokowi mengingatkan bahwa ASEAN harus terus bekerja keras untuk dapat lebih menikmati rantai nilai global agar mampu menaiki tangga kemajuan. Indonesia sebagai Presidensi G20, Jokowi ingin memastikan agar forum tersebut menjadi katalisator pemulihan ekonomi global, terutama bagi kemajuan negara berkembang.

"Semua ini memerlukan kemitraan yang erat antara pemerintah dengan komunitas bisnis. Presiden berharap para CEO perusahaan besar AS dapat membangun kerjasama konkret di G20 dan kerjasama dengan ASEAN," ungkap Retno.

Tak hanya itu, Jokowi juga menyampaikan potensi Indonesia terutama dengan sumber daya alam yang dapat berkontribusi untuk penyediaan energi hijau. Potensi yang besar juga dimiliki Indonesia dengan sumber daya untuk energi hijau seperti tenaga hidro, surya, dan geothermal. Oleh karena itu, Jokowi mengundang para pelaku bisnis AS untuk bermitra dengan Indonesia dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT).

Hal lain yang disinggung Presiden adalah ekonomi digital di Asia Tenggara dan Indonesia. Presiden mengatakan nilai ekonomi digital Asia Tenggara diprediksi mencapai USD330 miliar di 2025. "Di Indonesia, ekonomi digital diproyeksikan tumbuh 20% per tahun mencapai USD146 miliar di 2025, dan Indonesia memiliki 2.346 startup, terbanyak ke-5 di dunia dengan 2 decacorn dan 8 unicorn," tambah Retno.

(nng)

Topik Menarik