King Faaz Merasa Nggak Ganteng hingga Ungkap Cita-Cita yang Anti Mainstream

King Faaz Merasa Nggak Ganteng hingga Ungkap Cita-Cita yang Anti Mainstream

Gaya Hidup | netralnews.com | Jum'at, 13 Mei 2022 - 14:26
share

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Putra sulung dari Fairuz Arafiq, King Faaz Arafiq merasa, bahwa dirinya tidak tampan. Menurutnya, semua ciptaan Allah sama. Meski demikian, dia mengetahui, mana yang baik dan yang buruk.

Demikian disampaikan Faaz saat berbincang di podcast Denny Sumargo (Densu). Dia mengaku diajarkan soal kedisiplinan oleh sang ibu dan bisa membedakan kapan waktu untuk main, mengaji dan bersekolah.

"Allah menciptakan kita semua sama. Kita semua di dunia itu sama, kita harus disiplin, kalau main, ya main, kalau ngaji dan sekolah ada waktunya," ujar Faaz, dikutip dari perbincangannya, Jumat (13/5/2022).

Faaz akui, dirinya selalu mendengarkan pesan yang disampaikan oleh Fairuz yang dipanggil dengan sabutan mami. Dia mengakui bahwa surga ada di telapak kaki seorang ibu, sehingga segala nasihat akan dia patuhi.

"Misalnya kita syuting seharian, ah nggak bisa main, nanti jam 12 malam mau sempatkan main. Padahal kalau main kan lama, jadi kita harus tahu waktu masih banyak, masih ada waktu besok," ujar Faaz yang biat Densu kagum.

Pada kesempatan yang sama Faaz juga menjelaskan soal arti nama, yang dia dapatkan dari sang ibu. Dia ketahui, King memiliki arti raja, Faaz adalah keburuntungan dan Arafiq adalah nama keluarga yang artinya bersahabat.

"Artinya, raja, keberuntungan dan bersahabat. Jadi dipanggil Faaz, keberuntungan, kan doa," kata lelaki yang berteman dengan Arsy Hermansyah itu.

Tumbuh menjadi anak yang pintar, saleh dan pandai berbicara, tapi Faaz tegaskan tidak mau membahas soal masa lalu. Alasannya, karena tidak tidak mau melihat sang ibu menangis.

"Pokoknya masa lalu tinggalin aja. Kadang setan-setan menggoda lewat masa lalu kita, kaya dipancing-pancing," kata Faaz.

Meski baru berusia 10 tahun, Faaz tahu bahwa ibundanya pernah merasakan sedih. Misalnya kala melihat ibunya menangis atau bermain hand phone dan berdalih bahwa tidak merasa sedih.

"Padahal kalau nggak ada masalah, mami happy, semangat, pulang ke rumah, meluk abang. Sekarang masa lalu terlupakan, yang ada masa bahagia jadi nggak mau obrolin masa lalu karena sedih. Kalau mami sedih, abang sedih, kalau mami bahagia, abang bahagia," kata dia.

Memiliki masa lalu kelam dan ingin membahagiakan orang tua, Faaz klaim ketika besar ingin bercita-cita menjadi Hafidz Al-Quran dan mendalami agama. Faaz tidak akan terjerumus melakukan tindakan dosa dan selalu berada di jalan yang bernar.

"Mami bilang, kalau tahu agama, kita tahu pas mau terjerumus pasti ada pakem, stop, rem dan balik ke jalan yang benar. Jadi pengen cari pengetahuan dan pergaulan yang baiklah," kata dia.

Maka dari itu Faaz itdak mau menjadi anak yang nakal, karena nakal berbuah dosa yang dampaknya akan kembali pada diri sendiri. Perbuatan nakal dibawa oleh setan-setan yang menggoda untuk melakukannya melalui hawa nafsu.

"Setan kan menggoda. Misalnya di depan ada orang nakal, kita diajakin setan dan menggoda kita melakukannya. Itu nafsu. Makanya abang nggak mau jadi nakal, karena ditanggung sendiri dosanya. Abang takut dosa," ujar dia.

Meski demikian, kita tidak bisa menyalahkan setan karena setan tugasnya adalah menggoda. "Salahin diri kita, karena kita yang milih," sambung dia.

Topik Menarik