Pemprov DKI Kembali Temukan 24 Anak Bergejala Hepatitis

Pemprov DKI Kembali Temukan 24 Anak Bergejala Hepatitis

Gaya Hidup | netralnews.com | Jum'at, 13 Mei 2022 - 10:06
share

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Pemprov DKI Jakarta kembali menemukan 24 anak yang bergejala seperti penyakit hepatitis. Meski demikian, pemerintah daerah menyatakan, mereka belum dikategorikan mengidap hepatitis akut misterius seperti yang dikhawatirkan masyarakat.

Belum dikategorikan hepatitis akut, namun masih dalam bentuk gejala heptitis, ujar Ariza di Balai Kota DKI pada Kamis (12/5/2022) malam.

Hingga kini, kata Ariza, Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah mengidentifikasi adanya suspek hepatitis akut misterius yang dialami oleh 21 orang. Adapun tiga anak di antaranya meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.

Seperti yang sudah kami sampaikan yang ditemukan dan diduga kuat masuk dalam kasus hepatitis akut itu ada 21 kasus. Tiga di antaranya meninggal dunia, kemudian 14 orang kategori di bawah 16 tahun, termasuk tiga yang meninggal, dan sisanya tujuh orang di atas 16 tahun, jelas Ariza.

Menurut Ariza, sampai sekarang Dinkes dibantu para ahli epidemiologi masih melakukan penyelidikan secara mendalam terkait kasus tersebut. Termasuk melakukan pemeriksaan sampel untuk hepatitis A sampai E kepada pasien tersebut.

Untuk hasil pastinya masih kami tunggu beberapa hari ke depan, ucap pria yang juga menjadi Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta ini.

Dalam kesempatan itu, Ariza meminta kepada seluruh masyarakat untuk berhati-hati terhadap penularan virus ini dan mengambil hikmah dari pandemi Covid-19. Salah satu caranya adalah menjaga perilaku hidup bersih dan sehat agar terhindari dari berbagai penyakit menular.

Masyarakat harus melaksanakan prokes secara patuh, disiplin serta bertanggungjawab dan hindari tempat-tempat umum, khususnya untuk anak-anak, seperti kolam renang, arena bermain, tempat bermain, railink dan tempat makan bersamaan itu agar dihindari, katanya.

Termasuk juga di sekolah-sekolah yang berpotensi. Kami juga sudah menyampaikan kepada tenaga pendidikan di seluruh Jakarta untuk memastikan melaksanakan prokes dengan terus melakukan pengawasan monitoring pencegahan dan pengendalian, sambungnya.

Adapun untuk gejala hepatitis pada umumya adalah mual, muntah, sakit perut, diare, demam ringan, air seni berwarna pekat seperti teh dan feses berwarna putih pucat.

Diberitakan sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkap, ada 21 kasus dugaan hepatitis akut misterius di Jakarta. Karena itu, rencana belajar jarak jauh secara daring berpotensi kembali dilakukan guna mewaspadai penyebaran hepatitis akut misterius di sekolah.

Termasuk PTM ini masih kami pelajari apakah akan kembali online (belajar jarak jauh), kami lihat, kata Ariza di Balai Kota DKI pada Rabu (11/5/2022) malam.

Orang nomor dua di Ibu Kota ini meminta agar masyarakat tetap waspada mengingat Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) telah menetapkan kasus hepatitis akut sebagai kejadian luar biasa.

"Memang kasus ini menurut WHO sudah menjadi kejadian luar biasa (KLB) Itu sudah dari WHO sendiri, nanti Indonesia (khususnya) Jakarta menunggu kebijakan pemerintah pusat," jelasnya.

Topik Menarik