Diwarnai Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa, UGM Siap Punya Rektor Baru

Diwarnai Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa, UGM Siap Punya Rektor Baru

Gaya Hidup | mojok.co | Kamis, 12 Mei 2022 - 10:53
share

MOJOK.CO- UGM bakal memiliki rektor baru periode 2022-2027. Pasca selesainya masa jabatan rektor sebelumnya, Panut Mulyono, Senat Akademik akhirnya memilih tiga calon rektor dalam seleksi calon rektor di Grha Saba Pramana (GSP) UGM, Kamis (12/05/2022).

Ketiga calon rektor UGM yang terpilih tersebut adalah Bambang Agus Kironoto, Deendarlianto dan Ova Emilia. Bambang dan Deendarlianto merupakan wakil dari Fakultas Teknik, sedangkan Ova merupakan wakil dari FKMK UGM. Tidak ada satupun perwakilan dari fakultas-fakultas Sosio humaniora.

Penetapan tiga calon rektor ini diwarnai aksi unjuk rasa dari puluhan mahasiswa UGM didepan gedung GSP. Mereka menuntut pemilihan calon rektor UGM tidak ditunggangi kepentingan dari kelompok manapun.

"Ruang aspirasi bagi kami dalam pemilihan rektor ini minim. Jadi kami minta pemilihan calon rektor baru ini tidak ditunggangi kelompok manapun," ungkap salah seorang koordinator aksi unjuk rasa, Zulkifli, disela aksi.

Karenanya panitia seleksi calon rektor diminta memberikan ruang yang lebih luas bagi mahasiswa untuk menyampaikan tuntutan mahasiswa pada rektor yang baru nanti. Diantaranya menjamin partisipasi mahasiswa dalam penyusunan kebijakan UGM, termasuk Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Sumbangan Peningkatan Mutu Akademik (SPMA).

Mahasiswa juga menuntut adanya revisi Peraturan Rektor Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual. Dengan demikian UGM menjadi kampus yang aman, nyaman dan terbebas dari kekerasan seksual.

"Kami juga meminta rektor baru menjamin kebebasan akademik dan tidak ada mahasiswa yang terputus kuliah akibat permasalahan finansial," tandasnya.

Sementara Ketua Senat Akademik UGM, Sulistiowati mengungkapkan panitia seleksi rektor UGM sebenarnya memberikan kesempatan mahasiswa menyampaikan aspirasi mereka dalam pemilihan rektor kali ini. Kesempatan diberikan pada sarasehan bersama dengan Majelis Wali Amanat (MWA) dalam Sarasehan Nyawiji Menuju UGM 1 dan Forum Penjaringan Aspirasi Publik.

"Proses demokrasi mahasiswa harus berpikiran positif. Yang dilakukan pansel (panitia seleksi-red) sudah mewujudkan keinginan dan aspirasi mahasiswa. Dalam sarasehan, aspirasi mahasiswa sudah ditampung dan dibaca," ungkapnya.

Sementara terkait pilrek kali ini, menurut Sulistiowati, pemilihan rektor kali ini dilakukan melalui rapat Pleno Senat Akademik yang diikuti sebanyak 80 anggota Senat akademik UGM.

Sebelumnya terpilih enam bakal calon rektor. Selain Bambang Agus Kironoto, Deendarlianto dan Ova Emilia, enam bakal calon rektor yang lolos seleksi yakni Ali Agus dari Fakultas Peternakan, Sigit Riyanto dari Fakultas Hukum serta Teguh Budipitojo dari Fakultas Kedokteran Hewan.

Keenam orang tersebut menyampaikan program kerja, arah atau tujuan sesuai kebijakan umum UGM. Selain itu strategi pencapaiannya di hadapan panelis dan anggota Senat Akademik UGM berdasarkan 5 kriteria sebagaimana diatur dalam Pasal 16 Peraturan MWA No. 3 Tahun 2016.

"Ketiga calon rektor meraih nilai tertinggi di atas 6000 dalam penilaian lima kriteria," jelasnya

Ketua Panitia Seleksi Rektor UGM, Suratman menjelaskan, tiga calon rektor terseleksi ini nantinya akan diserahkan kepada pimpinan Majelis Wali Amanat (MWA). Nantinya akan dilakukan pemilihan dan penetapan pada 20 Mei 2022.

"Rapat Pleno berjalan lancar diawali dengan pengambilan undian oleh bakal calon rektor, presentasi, tanya jawab dan penilaian oleh anggota Senat Akademik," jelasnya.

Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Delapan Kesepakatan Ditandatangani Pemda DIY, TPST Piyungan Kembali Dibuka Kamisdan kabar terbaru lainnya diKILAS.

Topik Menarik