Wabah Athena, Musuh Tak Kasat Mata Pasukan Yunani saat Mundur Melawan Pasukan Sparta

Wabah Athena, Musuh Tak Kasat Mata Pasukan Yunani saat Mundur Melawan Pasukan Sparta

Gaya Hidup | indozone.id | Rabu, 11 Mei 2022 - 10:11
share

Jika musuh manusia saat ini ialah pandemi COVID-19 lantaran sangat mematikan hanya gegara virus, manusia zaman dahulu juga sama menghadapi musuh yang tak kasat mata.

Tanpa adanya peperangan, tanpa adanya pertumpahan darah, manusia bak melenyap akibat kematian yang meluas. Wabah yang menyerang peradaban masa kuno menjadi akibat dari lenyapnya ribuan manusia.

Dikutip dari History , wabah Athena menjadi salah satu wabah yang cukup bersejarah di masa kuno. Wabah ini terjadi lantaran siasat jenderal dan negarawan Athena, Perikles yang memerintahkan rakyatnya untuk mundur mencegah kekalahan dari Sparta di tahun 429 SM.

Diperkirakan, wabah Athena tiba dengan kapal ke Piraeus setahun sebelumnya, setelah pertama kali menghancurkan Mesir dan Afrika Utara. Orang-orang berkerumun dalam jarak dekat di balik tembok kota mempercepat penyebaran wabah.

Pada awalnya, wabah Athena tidaklah berbahaya. Gejala yang ditimbulkan hanya demam, bersin, dan sakit tenggorokan. Namun, situasinya segera memburuk dengan orang yang terinfeksi menderita batuk hebat dan nyeri dada yang mengerikan.

Kemudian kulit penderita akan menjadi merah dan ditutupi dengan luka. Banyak orang dalam keadaan sehat ketika terinfeksi akan meninggal dalam waktu sepuluh hari setelah mengalami gejala pertama. Suhu tubuh mereka sangat tinggi sehingga tidak bisa menoleransi pakaian dan berulang kali meminta air.

Sementara, gejala yang menunjukkan seseorang terkena wabah ini ialah demam tifoid, penyakit mematikan yang membunuh lebih dari seratus ribu orang di negara berkembang setiap tahunnya.

Akibat wabah ini, diperkirakan sekitar 75.000 hingga 100.000 orang tewas, termasuk pemimpin Athena sendiri, Perikles. Wabah Athena tercatat dalam sejarah sebagai salah satu pandemi terburuk yang pernah ada.

Artikel Menarik Lainnya:

Topik Menarik