Ridwan Kamil Minta Masyarakat Jangan Panik Dengan Hepatitis Akut

Ridwan Kamil Minta Masyarakat Jangan Panik Dengan Hepatitis Akut

Gaya Hidup | genpi.co | Selasa, 10 Mei 2022 - 00:00
share

GenPI.co Jabar - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta kepada masyarakat untuk tidak panik menghadapi penyakit hepatitis akut misterius yang sudah dinyatakan sebagai kejadian luar biasa oleh WHO.

Dia memastikan, sampai saat ini, belum ada laporan terkait adanya kasus hepatitis akut misterius di Jawa Barat.

Melaporkan ada sebuah fenomena penyakit wabah Hepatitis, tidak masuk Hepatitis A, B, atau C, tetapi menyerang hati dengan gejala serupa, kata Ridwan Kamil saat melakukan pengecekan kesiapan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dalam menangani pasien dengan dugaan penyakit Hepatitis misterius, Senin (9/5).

Di luar negeri sudah banyak ada yang meninggal, terduga di Jakarta. Saya laporkan di Jawa Barat belum ada, sehingga saya imbau kepada masyarakat, jangan panik, jelasnya.

Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar juga menegaskan belum ada laporan terkait adanya kasus terkonfirmasi penyakit menular tersebut di wilayah Jawa Barat.

Kendati belum ada kasus, pihaknya tetap melakukan koordinasi dengan kabupaten/kota di Jawa Barat untuk terus melakukan pemantauan.

Kepala Dinkes Jabar Nina Susana Dewi mengatakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) belum mengeluarkan pedoman apabila ditemukan penyakit hepatitis akut misterius.

Namun pihaknya, lanjut dia, akan tetap mengikuti alur yang diberikan oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) maupun spesialis penyakit dalam.

Di Jawa Barat memang belum ada kasus (hepatitis akut) tetapi kami sudah melakukan koordinasi. Apabila di suatu tempat itu tidak ada pemeriksaan, maka bisa dirujuk satu sampel. Hal-hal ini masih kami tindaklanjuti untuk seluruhnya, ujar Nina.

Lebih lanjut Nina menjelaskan soal suspek. Dia mengungkapkan, seseorang bisa dinyatakan suspek apabila sudah ada hasil dari laboratorium.

Untuk hal ini, suspek ada apabila sudah ada dari hasil laboratorium. Jadi kalau belum ada hasil lab, kami belum berani (menyatakan) ada suspek dari hepatitis. Karena tadi, penyakitnya juga banyak. Jadi kalau misalnya tim sudah mengkaji dan memustuskan ini suspek baru kami nyatakan ada di Jawa Barat, terangnya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan tiga anak meninggal dunia dengan dugaan hepatitis akut.

Ke tiga anak tersebut meninggal dunia dalam perawatan di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta diduga hepatitis akut yang bekum diketahui penyebabnya.

Pasien anak tersebut meninggal dalam rentang dua pekan hingga 30 April 2022.

Menanggapi kejadian tersebut, Kemenkes mengeluarkan surat edaran terkait penemuan kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown Aetiology).

Melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P), SE bernomor HK.02.02/C/2521/2022 yang dimaksudkan untuk meningkatkan dukungan pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, sumber daya manusia (SDM) kesehatan, dan para pemangku kepentingan terkait kewaspadaan dini penemuan kasus hepatitis tersebut. (mcr27/jpnn)

Tonton Video viral berikut:

Topik Menarik