Uji Coba Implan Otak Manusia, Bisa Kontrol Komputer Hanya dengan Pikiran

Uji Coba Implan Otak Manusia, Bisa Kontrol Komputer Hanya dengan Pikiran

Gaya Hidup | netralnews.com | Minggu, 8 Mei 2022 - 16:41
share

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Saingan Neuralink Elon Musk, Synchron, telah memulai uji coba implan otak pada manusia yang memungkinkan pemakainya mengontrol komputer hanya dengan menggunakan pikiran.

Implan otak Perusahaan Stentrode dilakukan melalui sebuah alat seukuran penjepit kertas, akan ditanamkan pada enam pasien di New York dan Pittsburgh yang mengalami kelumpuhan parah.

Stentrode akan memungkinkan pasien mengontrol perangkat digital seperti komputer hanya dengan berpikir. Kemampuannya adalah melakukan tugas sehari-hari, termasuk mengirim pesan teks, mengirim email, dan berbelanja online.

Meskipun implan telah ditanamkan dan diuji pada pasien di Australia, tetapi uji klinis baru akan diuji di AS. Jika berhasil, implan otak Stentrode dapat dijual sebagai produk komersial yang ditujukan bagi pasien lumpuh untuk mendapatkan kembali kemandirian dan kualitas hidup mereka.

Dilansir dari laman Daily Mail, Synchron tampaknya maju lebih cepat daripada saingannya di lapangan, Neuralink, yang dimiliki oleh Elon Musk.

Synchron\'s Brain-Computer Interface (BCI) Stentrode terdiri dari perancah yang terbuat dari paduan fleksibel yang disebut nitinol. Perancah ini dihiasi dengan elektroda, yang dapat merekam sinyal saraf di otak.

Perangkat dapat ditanamkan ke dalam pembuluh darah yang berada di atas korteks motorik, yakni wilayah otak yang bertanggung jawab untuk gerakan. Implantasi membutuhkan prosedur \'minimal invasif\' yang melibatkan sayatan \'lubang kunci\' kecil di leher, mirip dengan pemasangan stent di jantung.

Begitu berada di tempatnya, alat akan mengembang untuk menekan elektroda ke dinding pembuluh darah yang dekat dengan otak di mana ia dapat merekam sinyal saraf.

Sinyal-sinyal ini ditransmisikan keluar dari otak langsung ke area yang ditargetkan ke dalam unit yang ditanamkan di bawah kulit di dada.

Sinyal berjalan dari jala elektroda di sepanjang kawat yang menghubungkannya ke perangkat di dada.

"Unit (dada) ini diprogram untuk mengambil sinyal otak secara terus menerus dan ketika terhubung ke penerima eksternal dapat mengirimkannya ke komputer. Pada akhirnya, ini berarti pasien dapat mengontrol apa yang ada di layar komputer, seperti kursor atau keyboard di layar," jelas Synchron, dilansir dari laman Daily Mail, Minggu (8/5/2022).

Pusat komando otak terhubung langsung ke perangkat lunak dan pasien akan berusaha melatih otak mereka untuk kontrol sistem operasi langsung.

Topik Menarik