Tidak Afdhol Rasanya Jika Lebaran Tanpa Ketupat, 5 Fakta Menarik Dibalik Ketupat Ternyata Menyimpan Kisah Sunan Kalijaga

Tidak Afdhol Rasanya Jika Lebaran Tanpa Ketupat, 5 Fakta Menarik Dibalik Ketupat Ternyata Menyimpan Kisah Sunan Kalijaga

Gaya Hidup | koran-jakarta.com | Selasa, 3 Mei 2022 - 13:15
share

Ketupat merupakan hidangan khas dalam perayaan lebaran yang tak pernah terlewatkan. Melihat sejarahnya, ketupat sudah ada sejak abad ke-15 dan diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga .

Ketupat adalah makanan olahan nasi yang dibungkus daun kelapa berbentuk persegi empat, teksturnya padat. Keseringan potongan ketupat ini disajikan bersama sayur labu siam atau nangka dan lauk khas lainnya.

Santapan sajian ini sangat amat ikonik dari lebaran. Keharusan disajikan oleh masyarakat Indonesia saat merayakan lebaran Idul Fitri karena sudah menjadi tradisi setiap tahunnya. Ternyata tradisi tersebut sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Mengutip dari berbagai sumber, berikut fakta menarik ketupat lebaran.

1. Filosofi Ketupat

Ketupat tak hanya sekadar olahan beras berbungkus daun kelapa muda tapi juga memiliki sejumlah filosofi mendalam. Setiap unsur dari ketupat memiliki filosofi.

Dimulai dari daun kelapa muda atau janur dalam bahasa Jawa merupakan akronim dari \'Janna Nur\' yang berarti cahaya surga. Akronim lain dari janur yaitu \'Jatining Nur\' yang artinya hati nurani.

Proses pembuatan ketupat yang harus dianyam juga memiliki filosofi. Anyaman ketupat yang rumit menggambarkan keragaman masyarakat Jawa yang harus dieratkan dengan silaturahmi. Beras sebagai isian ketupat juga memiliki filosofi nafsu duniawi.

2. Sejarah Ketupat

Menurut Hermanus Johannes de Graaf selaku ali sejarah asal Belanda dalam buku berjuul \'Malay Annual\', ketupat pertama kali muncul di Jawa pada abad ke-15. Saat itu merupakan era Kerajaan Demak.

Diketahui kalau ketupat pertama kali dikenalkan oleh Sunan Kalijaga. Saat itu Sunan Kalijaga membawa ketupat dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.

Ketupat digunakan karena Sunan Kalijaga biasa menggunakan pendekatan budaya. Saat itu ketupat dipilih karena dekat dengan kebudayaan masyarakat Jawa. Sejak itu penyebaran agama Islam meluas di tanah Jawa.

3. Populer di Negara Lain

Selain di Indonesia, ketupat juga populer di beberapa negara. Terutama di negara tetangga yang banyak menyebar muslim. Sepert Malaysia, Brunei Darussalam, hingga Singapura.

Di Malaysia dikenal dengan ketupat palas. Bedanya dengan ketupat Indonesia, di sini menggunakan beras ketan. Jadi teksturnya lebih lengket. Penyajiannya dengan rendang daging sapi.

4. Punya Belasan Bentuk Ketupat

Bentuk ketupat yang banyak diketahui adalah persegi empat aau belah ketupat. Sebenarnya, ketupat memiliki belasan bentuk dengan anyaman yang rumit.

Di antaranya ada 12 bentuk ketupat tradisional di Indonesia. Yaitu ketupat jago, tumpeng, sidalungguh, bata, sari, debleng, sidapurna, bebek, geleng, bagea, pandewa, hingga gatep.

5. Makna Bentuk Ketupat

Ketupat dibungkus dengan daun kelapa muda atau janur. Bentuknya persegi empat atau belah ketupat. Maknanya menggambarkan keseimbangan alam.

Ketupat dalam masyarakat Jawa merupakan perwujudan kiblat papat limo pancer. Artinya, ketupat memiliki empat arah mata angin (barat, timur, utara, dan selatan), namun punya satu pusat yaitu kiblat.

Kiblat dalam agama Islam merupakan arah beribadah. Maknanya menggambarkan hanya ada satu tempat kembali yakni kepada Allah SWT.

Topik Menarik