Wanita Punya Kelebihan untuk Menjadi Peternak Unggul, Kok Bisa? Ini Dia Alasannya

Wanita Punya Kelebihan untuk Menjadi Peternak Unggul, Kok Bisa? Ini Dia Alasannya

Gaya Hidup | indozone.id | Minggu, 1 Mei 2022 - 15:00
share

Dalam pandangan umum, peternak biasanya kerap diidentikkan sebagai pekerjaan laki-laki.

Namun siapa sangka, kalau perempuan justru punya kelebihan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang peternak unggul.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Akademi Peternakan Karanganyar, Puji Astuti, dalam webinar Peran Perempuan dalam Upaya Memajukan Sektor Peternakan Sapi Perah yang digelar Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia bersama Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) dalam rangka perayaan Hari Kartini.

Ilustrasi seorang wanita memberi makan sapi. (Freepik)
Ilustrasi seorang wanita memberi makan sapi. (Freepik)

Menurut Puji, perempuan memiliki kelebihan dalam beberapa aspek seperti ketangguhan, rajin, ulet, kuat, teliti, dan pantang menyerah.

"Kelebihan ini sangat dibutuhkan untuk menjadi peternak yang unggul," katanya, Sabtu (30/4/2022).

Meski begitu, menurut Puji, sejauh ini para peternak perempuan masih kerap menemukan tantangan dalam kehidupan sehari-hari, seperti pendidikan rendah, kesempatan rendah, tugas domestik yang menumpuk, dan kesempatan untuk totalitas dalam menjadi peternak akibat sulitnya membagi waktu.

"Untuk itu dukungan dari berbagai pihak, serta proses dorongan akan transformasi menjadi konsep peternakan yang lebih modern, diperlukan dalam menciptakan peternak yang unggul," katanya.

Transformasi peternakan tradisional ke peternakan modern membutuhkan kolaborasi berbagai pihak.

Menyadari hal itu, Danone SN Indonesia bersama LPTP mengembangkan program Regenerasi Peternak Muda yang terfokus di tiga Kabupaten yakni Kabupaten Boyolali, Klaten, dan Sleman.

Ilustrasi seorang wanita memberi makan sapi. (Antara)
Ilustrasi seorang wanita memberi makan sapi. (Antara/pexels)

Ratih Anggraeni, Head Climate, Water Stewardship Danone Indonesia mengatakan, program peningkatan mutu susu dan pemberdayaan peternak sudah dimulai sejak tahun 2012 dan telah memberikan manfaat bagi lebih dari 400 peternak di 3 kabupaten di Provinsi Jawa Tengah dan DIY.

"Sejak tahun lalu, kami pun mengembangkan Program Regenerasi Peternak Muda yang berfokus untuk melahirkan peternak muda yang dapat meneruskan dan memastikan keberlanjutan peternakan skala rumah tangga dan usaha berbasis susu. Hal ini mendesak untuk dilakukan mengingat produksi susu dalam negeri meskipun mengalami peningkatan, masih belum memenuhi total kebutuhan nasional dan konsumsi susu per kapita di Indonesia pun masih terhitung rendah dibandingkan 6 negara lainnya di Asia Tenggara," katanya.

Program tersebut diimplementasikan melalui kemitraan bersama koperasi susu lokal dalam bentuk penyediaan fasilitas, penyusunan modul pelatihan Good Farming Practices atau budidaya ternak sapi perah, dan pengorganisasian pelatihan peternak.

Ilustrasi seorang wanita memberi makan sapi. (Freepik)
Ilustrasi seorang wanita memberi makan sapi. (Freepik)

Selain itu, Danone SN Indonesia dan LPTP terus melakukan peningkatan keterampilan peternak muda melalui serangkaian pelatihan, yaitu kegiatan pelatihan budidaya ternak sapi perah, pelatihan business plan usaha ternak, pelatihan inovasi pakan, serta penyediaan stimulasi teknologi pertanian dan pembuatan platform pembelajaran digital

Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan hewan Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman Sri Rahayu Saddyahsih Nawang Wulan menambahkan, peluang di dunia peternakan saat ini telah banyak berkembang.

"Pemerintah memiliki berbagai program dukungan seperti penyediaan sumber daya manusia pendukung, pelayanan pemerintah dalam hal puskeswan gratis, pengambilan sampel hewan maupun bahan pangan, pengujian laboratorium, rekomendasi perijinan, penguatan modal usaha maupun bantuan pemerintah dalam APBD. Rangkaian dukungan ini dihadirkan sebagai bentuk dukungan pengembangan para peternak, khususnya dalam menjawab peluang pada era peternakan modern," katanya.

Perempuan masih dianggap identik dengan peran domestik rumah tangga, padahal saat ini sudah banyak perempuan yang berpartisipasi aktif untuk perekonomian keluarga.

"Oleh karena itu, melalui program ini kami ingin lebih meningkatkan keterampilan peternak perempuan sehingga semakin berdaya agar dapat berkontribusi untuk menjaga kesehatan masyarakat baik dalam lingkup keluarganya melalui roda perekonomian yang dijalankan sebagai peternak," kata Ratih.

Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2020, Jawa Tengah dan Yogyakarta menjadi produsen susu segar terbesar di peringkat ketiga dan keempat di Indonesia dengan jumlah produksi mencapai 99,92 ribu ton dan 5,4 ribu ton.

Akan tetapi, mayoritas peternak sapi saat ini masih didominasi oleh laki-laki dengan usia sudah di atas 50 tahun. Lebih jauhnya, aktivitas dalam dunia peternakan selama ini dipandang hanya dilakukan oleh kaum pria saja.

Padahal, perempuan sebagai bagian dari sebuah rumah tangga yang memiliki usaha peternakan memiliki dominasi domestik dalam aktivitas peternakan.

Artikel Menarik Lainnya:

Dirty Dairying, Peternakan Sapi Kotor yang Merusak Ekologi Lingkungan Selandia Baru

Picu Kerumunan, Aksi Peternak yang Bagi-bagi Telur Gratis di Blitar Raya Dibubarkan Polisi

Sederet Pegawai KPK yang Banting Setir usai Dipecat, Jadi Petani Hingga Peternak Kambing

Topik Menarik