Alasan Rina Nose Semakin Kurus, Diduga Sakit hingga Ada Masalah Rumah Tangga
JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Artis Rina Nose akui, keadaan tubuhnya kini makin kurus. Dia menjaga pola asupan dan makan disesuaikan dengan kegiatan sehari-hari. Apabila kegiatan di hari itu lebih banyak, makan Rina pun akan konsumsi makanan lebih sering.
Rina akui, berat badannya sempat naik 7-8 kg dan pas naik, dia ingin memiliki berat badan seperti semula. Kini, Rina sudah memiliki berat badan yang dia inginkan, seperti saat masa kuliah.
"Masih ada lehernya. Kenapa mau nurunin? Ngerasa badan segini pakai baju apa aja cucok. Ini mah subjektif," ujar Rina, dikutip dari perbincangannya di podcast Denny Sumargo, Kamis (28/4/2022).
Wanita yang jago impersonate tokoh ini mengaku ada banyak pihak yang mempertanyakan apakah dirinya sakit atau stres. Tetapi Rina membantahnya, bukti kongkretnya, apabila sakit dan stres, dia tidak mungkin bisa tampil di televisi.
"Nggak, nggak ada. Lu sakit? Stres apa? Kalau sakit gue nggak akan tampil di TV," ujar dia tertawa.
Rina tegaskan bahwa dirinya memang sengaja ingin menguruskan badan. Dia juga mengaku memang tidak sampaikan update menurunkan berat badan di media sosial, sehingga orang tak menduga dirinya kini makin kurus.
Rina juga membantah bahwa tubuhnya kurus karena sedang ada masalah rumah tangga dengan suaminya, Josscy Vallazza Aartsen. Di sisi lain, Rina akui masalah dalam rumah tangga tentu ada seperti masalah rumah tangga pada umumnya.
"Kalau masalah mah ya ada aja. Dari dulu. Semua orang juga punya masalah. Orang tahunya, orang kurus pasti sakit, kalau punya berat badan ideal berarti sehat. Di balik itu, ada teori banyak sekali," kata dia.
Pada kesempatan berbeda, Rina sempat menjelaskan di unggahan Instagramnya, bahwa dia sedang ada di tahap bisa mengendalikan keinginan makan berlebih. Dia merasa sudah bisa menentukan, kapan harus makan, berhenti makan dan makan apa saja yang diperlukan dan tidak diperlukan tubuh.
Sebelumnya, dia naik berat badan karena makan sesuka hati tanpa menghiraukan waktu, tanpa memperhatikan kalori dan penyajian makanan. "Kalo diterusin ya bisa naik terus," sambung dia.
Selain pipi dan leher makin membulat, rasanya pun engap dan mudah lelah. Celana di lemari tidak muat, sampai posisi duduk dan ikat tali sepatu, perut rasanya begah.
"Selain itu muka juga jerawatan mulu. Gampang sariawan juga, gampang sakit maag juga, dikidikit migren mulu dan kalo lapar sering kali gemeteran," ujar dia.
Maka itu, Rina mencoba untuk ubah pola makan. Sekarang, keluhan-keluhan yang sering dirasa sudah menghilang dan bonus, berat badan menjadi turun.
Lantas, bagaimana mengetahui kebutuhan tubuh sendiri? Belajar dari mana dan sama siapa? Makan dan minum apa saja dan apa yang dihindari?
"Ya riset sendiri lah owe juga riset sendiri. Nyari tau sendiri, eksperimen sendiri, ngerasa-rasain sendiri. Kalo owe yang ngomong nanti owe diprotes," ujar dia.
Pasalnya, kebutuhan setiap orang berbeda-beda. Rina klaim hanya menerapkan berbagai pengetahuan yang dia pelajari dari berbagai sumber, untuk diri sendiri dan keluarga.

