Bikin Penasaran, Mengapa Superhero di Buku Komik Kebanyakan Seorang Yatim Piatu?

Bikin Penasaran, Mengapa Superhero di Buku Komik Kebanyakan Seorang Yatim Piatu?

Gaya Hidup | indozone.id | Kamis, 28 April 2022 - 13:32
share

Sebelum Peter Parker menjadi Spider-Man, dia adlaah remaja yatim piatu yang tinggal bersama paman dan bibinya. Lalu, ada Bruce Wayne yang bersumpah menjadi Batman untuk membalas pelaku pembunuhan orang tuanya.

Kemudian ada Kl-El alias Clark Kent dan Superman yang diadopsi oleh penduduk bumi setelah planet asalnya, Krypton meledak.

Pertanyaannya, mengapa kebanyakan superhero yang berasal dari buku komik itu membesar tanpa adanya sosok orang tua alias yatim piatu?

Dilansir Smithsonianmag , pertanyaannya yang bikin penasaran itu terjawab dalam program \'Superheroes, Orphans and Origins: 125 Years in Comics\' yang digelar di Foundling Museum di Lonon hingga 28 Agustus memndatang.

Cuplikan itu mengeksplorasi bagaimana pengalaman protagonis di buku komik sebagai anak angkat dan yatim piatu, lalu membantu membentuk mereka menjadi superhero.

"Kehilangan orang tua memaksa karakter itu untuk menegaskan diri mereka di dunia pada usia yang jauh lebih awal, kata Laura Chase, asisten kurator museum.

"Saya tidak selalu memperkenalkan mereka pada masalah keadilan dengan cara yang sangat mendalam.

Selain komik tentang superhero, program itu juga mencakup komik internasional, kliping koran sejarah, karya seni digital modern, dan novel grafis yang mencakup 125 tahun dan sembilan negara.

Objek tertua yang terlihat adalah halaman surat kabar tahun 1895 yang menampilkan R.F. Komik Outcault "Hogan\'s Alley," yang menggambarkan seorang anak tunawisma bertelanjang kaki yang dikenal sebagai Yellow Kid.

Museum ini juga menugaskan tiga karya baru dari komikus Asia Alfasi, Bex Glendining dan Woodrow Phoenix, yang sering menggunakan identitas dan pengalaman mereka sendiri selama proses kreatif.

Glendining, seorang seniman birasial yang aneh, membayangkan kembali Superman melalui lensa fluiditas gender.

Anak yatim juga merupakan bagian dari cerita asal museum. Di mana museum itu merupakan bekas rumah sakit bersejarah yang didirikan pada 1739 untuk merawat bayi yang berisiko ditinggalkan.

Selama lebih dari 200 tahun, rumah sakit tersebut menerima lebih dari 25.000 bayi terlantaranak-anak yang ditinggalkan dan ditemukan oleh orang lain atau diserahkan oleh orang tua yang tidak dapat menghidupi mereka.

Salah satu pelindung rumah sakit yang paling terkenal adalah George Frideric Handel, yang menggunakan oratorio Messiah untuk mengumpulkan uang untuk amal.

Artikel Menarik Lainnya:

Topik Menarik