Perjalanan Amangkurat II Pemerintahan Mataram Islam Kraton Kartasura

Perjalanan Amangkurat II Pemerintahan Mataram Islam Kraton Kartasura

Gaya Hidup | fornews.co | Sabtu, 23 April 2022 - 23:26
share

YOGYA, fornews.co Kartasura Hadiningrat merupakan Karaton Mataram Islam ke-4 setelah Kotagede, Karta dan Plered.

Pendiri Kerajaan Mataram Islam pertama, Panembahan Senopati, berpusat pemerintahan di Kota Gede Yogyakarta.

Panembahan Mataram pertama di kadipaten itu adalah pewaris adipati Mataram di bawah kasultanan Pajang, Sultan Hadiwijaya (Jaka Tingkir).

Panembahan Senopati merupakan leluhur dari Raja Mataram Amangkurat II.

Tahun 1601, Panembahan Senopati wafat dan dimakamkan di Pasarean Mataram, Yogya.

Setelah Panembahan Senopati wafat, kerajaan Mataram di Kota Gede mengalami berbagai peristiwa hingga menobatkan Sultan Agung Hanyakrakusuma sebagai penerus raja Mataram Islam.

Baca: Benteng Baluwarti Keraton Kartasura Dirusak Menggunakan Alat Berat

Setelah menjadi Raja, Sultan Agung memindahkan pusat pemerintahan Mataram Islam di Kerta.

Kerta merupakan Kerajaan Mataram Islam yang dibangun Sultan Agung untuk memerintah sekaligus sebagai pusat logistik saat melakukan perlawanan besar-besaran terhadap penjajah Kompeni Belanda di Batavia.

Kerajaan Kerta berada di Dusun Kerto, Desa Pleret, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

Di masa kekuasaan Sultan Agung, Mataram Islam menguasai seluruh Jawa kecuali Batavia yang masih dikuasai VOC. Bahkan, hingga negara manca seperti Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.

Beberapa waktu setelah kerajaanya mengalami kebakaran hebat hingga menewaskan sejumlah abdi dalemnya, pemerintahan Mataram Islam tidak menetap hingga Sultan Agung wafat.

Sultan Agung Hanyakrakusuma wafat pada tahun 1645 di Kota Gede dimakamkan di Pasarean Raja Mataram, Imogiri dan digantikan oleh anaknya Raden Mas Sayidin sebagai raja Mataram.

Baca: Raja Kedua Mataram Diduga Dibunuh saat Berburu Rusa di Hutan Krapyak

Raden Mas Sayidin yang diangkat menjadi Kanjeng Susuhunan Prabu Amangkurat Akbar menjadi penguasa Mataram selanjutnya.

Pada masa pemerintahan Sri Susuhunan Amangkurat Akbar, Raja Mataram Islam yang dikenal dengan sebutan Amangkurat I, keraton Mataram Islam berpindah ke Plered pada tahun 1647.

Di masa kekuasaannya, Amangkurat I mengalami banyak peristiwa pemberontakan hingga perang saudara.

Amangkurat I telah merusak hubungan baik Ayahnya dengan berbagai negara manca. Sebuah persaudaraan yang terjalin sejak Sultan Agung berkuasa.

Baca: Gembong Pengkhianat di Pemakaman Raja-raja Mataram

Di masa Amangkurat I Mataram menjadi terbelah.

Puncaknya, setelah terjadi pemberontakan dan perang, Amangkurat I melarikan diri ke Barat setelah Plered dikuasai Trunajaya pada tahun 1677.

Amangkurat I wafat di Desa Wanayasa, Banyumas, Jawa Tengah dan dimakamkan di Tegalwangi.

Sebelum wafat, Kanjeng Susuhunan Prabu Amangkurat Akbar berwasiat kepada Mas Rahmat, kelak menjadi Amangkurat II, untuk merebut takhta dari Trunajaya.

Di masa Amangkurat II pusat pemerintahan Mataram dipindah ke Kartasura. (adam)

Topik Menarik